Republika - PURI SRIWEDARI DAN DAKSA GROUP

Selasa, 10 Oktober 2006.

PURI SRIWEDARI DAN DAKSA GROUP


Ingkar Janji









Untuk kesekian kalinya, saya mengetuk pintu hati direksi dan pemilik PT Inti Karsa Daksa (IKD) yang merupakan pengembang Puri Sriwedari Cibubur (PSC) serta induk perusahaannya, Daksa Group. Saya mohon agar uang saya sejumlah Rp 242.300.000,00 (dua ratus empat puluh dua juta tiga ratus ribu rupiah) dikembalikan, berikut kompensasi bunga sesuai ketentuan yang berlaku saat ini. Saya melakukan pembayaran dan pengikatan jual-beli tanah/kavling di PSC pada tanggal 9 Januari 2004. Janji melakukan pembangunan, 10 bulan setelah pengikatan jual-beli, tak pernah terpenuhi hingga surat ini saya buat. Lebih dari tujuh kali PSC/IKD menyatakan kesediaan untuk mengembalikan uang saya namun selalu diingkari, termasuk janji tertulis (bermaterai) untuk mengembalikan uang saya dalam dua kali pembayaran: pada 28 Februari dan 14 Maret 2006. Berkali-kali pula saya ibarat pengemis yang memohon agar bisa mendapatkan uang saya. Mereka minta penundaan pembayaran hingga September tapi sampai seka!
rang tak terwujud. Upaya saya mengingatkan direksi lewat faksimile juga tak mempan. Menurut Ade Yovan Parmasz (general manager) dan Bambang Sentanu (direksi IKD), tampaknya H Eddy Kuntadi (komut) dan H Tito Santoso (dirut) tak mau rugi dengan menjual aset untuk mengembalikan uang nasabah. Beberapa nasabah yang mengalami hal sama seperti saya, pernah mencoba menggunakan jasa debt collector, polisi, hingga somasi namun tak berhasil. Saya jadi berpikir, jangan-jangan proyek Daksa Group di Kalimantan juga bermasalah. Toto Suharto Alamat pada Redaksi
( )