Cari Berita berita lama

Republika - Tinggi, Kematian Ibu Melahirkan di Tangerang

Sabtu, 28 Januari 2006.

Tinggi, Kematian Ibu Melahirkan di Tangerang












TANGERANG -- Angka kematian ibu (AKI) saat melahirkan di Kabupaten Tangerang saat ini masih terbilang tinggi. Penyebabnya sebagian besar lantaran karena sang ibu menderita anemia. "Idealnya, setiap ibu melahirkan tidak boleh meninggal," ujar Kabid Kesehatan Keluarga Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Tangerang, Reniati, Jumat (27/1). Mengacu data di Dinkes Kabupaten Tangerang, tercatat 30 kasus kematian ibu melahirkan terjadi di tahun 2004. Jumlah tersebut kemudian turun di tahun 2005, menjadi 20 kasus. Menurutnya, 80 persen kasus kematian ibu melahirkan itu diakibatkan oleh anemia. Keadaan ini mengakibatkan ibu yang melahirkan mengalami pendarahan hebat sewaktu persalinan. Untuk menekan angka kematian ibu saat persalinan, kata Reniati, yakni melalui optimalisasi penanganan gizi masyarakat. Penanganannya soal gizi tersebut difokuskan pada wanita usia subur. "Kalau gizi masyarakat baik, anemia bisa dihindarkan," kata Reniati. Reniati merinci, tingkat prevalensi (angka k!
ejadian) anemia pada wanita usia subur cukup beragam. Untuk ibu hamil (bumil), tingkat prevalensi mengidap anemia sekitar 30 persen. Pada anak sekolah, prevalensinya 21,58 persen. Sedangkan prevalensi tertinggi menderita anemia menjadi pada remaja putri yakni 35 persen. Sisanya, pengidap anemia ditemui pada tenaga kerja wanita. Selain pembenahan masalah gizi masyarakat, karena onzet-nya (waktu terjadinya pendarahan di saat persalinan hingga kematian) terbilang cepat yang hanya memakan waktu sekitar tiga jam. Karena itu, penanganan sistem persalinan menjadi penting artinya. Saat ini pihaknya tengah melaksanakan beberapa program berkaitan dengan masalah pembenahan sistem persalinan. "Salah satu programnya adalah meningkatkan kualitas SDM bidan melalui berbagai pelatihan dan penyuluhan." Akses penyebaran bidan di 26 kecamatan di Kabupaten Tangerang juga menjadi perhatian pihaknya. "Meski jumlahnya terbilang cukup, namun penyebaran bidan saat ini belum merata," kata Reniati sam!
bil mengatakan, di Kabupaten Tangerang saat ini terdapat 193 b!
idan des
a dan 483 bidan puskesmas. Masih tingginya angka kematian ibu diakui Direktur Jenderal Bina Kesehatan Masyarakat (Binkesmas) Depkes, Prof Azrul Azwar. Dalam siaran pers di situs resmi Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), Azrul mengatakan, di Indonesia setiap jam ada dua orang ibu hamil, bersalin dan nifas yang meninggal karena berbagai sebab.
(c41 )

No comments:

Post a Comment