Cari Berita berita lama

Republika - Delik RCTI

Rabu, 28 Juni 2006.

Delik RCTI


Sudah Terkooptasi









Pada hari Selasa, 27 Juni 2006, pukul 24.00 WIB, RCTI menayangkan acara Delik dengan menampilkan tiga terpidana mati dalam kasus kerusuhan Poso, Fabianus Tibo dkk. Dalam tayangan tersebut, Tibo dkk dikesankan hanya sebagai korban yang dipaksakan, karena sebenarnya mereka begitu humanis. Saksi-saksi ditampilkan untuk menguatkan bahwa Tibo dkk tidak layak untuk dihukum mati. Bahkan di tayangan tersebut digambarkan bagaimana Tibo dkk selama dalam tahanan begitu berjasa bagi sesama tahanan maupun warga sekitar. Konon ceritanya, banyak warga sekitar yang meminta kesembuhan atas penyakit kepada Tibo dan juga mereka memberi keterampilan anyaman rotan bagi sesama napi yang menghasilkan cukup banyak pemasukan bagi mereka. Tayangan ini diakhiri dengan sikap Pak Adnan, yaitu tokoh masyarakat Muslim yang tidak mau berkompromi dan tetap menyerukan perang. Sungguh RCTI telah berusaha membentuk opini publik atas Tibo dkk dan warga Muslim Poso, seolah-olah Tibo dkk tidak bersalah dan !
tidak layak dihukum mati. Mereka begitu humanis dan tidak mungkin menjadi tukang jagal. Justru Muslim Poso lah yang menjadi penyebab kerusuhan di Poso. Hal ini digambarkan dengan sikap Pak Adnan yang secara sekilas (tidak diliput secara menyeluruh) sehingga tidak diketahui dengan jelas mengapa Pak Adnan sampai mengucapkan kata-kata tersebut (tetap perang). Hal ini akan menimbulkan polemik yang hebat di kalangan masyarakat, terutama korban kerusuhan Poso. Terlebih kondisi di sana sempat memanas karena kasus Tibo yang berlarut-larut. Rekonsiliasi tidak akan terwujud dengan tayangan seperti ini. Pertanyaannya kemudian, apa sebenarnya maksud di balik tayangan tersebut? Kemudian, bagaimana dengan Amrozi dkk? Akankah ada pembelaan yang sama seperti kepada Tibo dalam Delik RCTI? Karena korban yang jatuh lebih banyak dilakukan Tibo dkk daripada Amrozi dkk. Mungkin karena Amrozi dkk adalah Muslim, maka mereka tak punya untuk dibela oleh media di negeri ini, yang terkadang sudah terk!
ooptasi oleh kepentingan tertentu. Wallahu a'lam Agus Taufik A!
ktivis F
orum Kiblat Perum Taman Alamanda B7/8, Tambun Utara, Bekasi 17510
( )

No comments:

Post a Comment