Cari Berita berita lama

KoranTempo - Aktivis GAM Ditangkap di Medan dan Jakarta

Rabu, 28 Mei 2003.
Aktivis GAM Ditangkap di Medan dan JakartaJAKARTA -- Polisi kemarin mengaku telah menangkap Irwandi Yusuf alias Isnandar alias Faseh di Cipinang, Jakarta Timur pada Jumat (23/5) malam. Menurut Kepala Badan Reserse dan Kriminal Polri Komisaris Jenderal Erwin Mapasseng di Jakarta kemarin, Irwandi adalah juru propaganda Gerakan Aceh Merdeka.

Pada waktu sama, polisi juga menyatakan telah menangkap Nurdin Apadin, yang disebut sebagai anggota GAM, di Jonggol, Jawa Barat. Selain itu, tiga anggota GAM di Medan, Sumatra Utara, juga ditahan.

Mapasseng menjelaskan, Irwandi adalah dosen Universitas Syah Kuala, Banda Aceh. Jabatan Irwandi lebih tinggi daripada Tengku Amri bin Abdul Wahab, Panglima Operasi GAM yang telah menyerahkan diri ke pemerintah RI. Sedangkan Nurdin, menurut Mappaseng, terlibat dua kejahatan, yaitu mengirim tiga peti amunisi ke Aceh dan terlibat kasus pengeboman Graha Cijantung.

Sementara itu, Panglima Komando Operasi TNI di Aceh Brigjen Bambang Darmono menyatakan, polisi Medan telah menangkap Panglima Gerakan Aceh Merdeka Sagoe (wilayah) Panggoi Mustafa Ibrahim kemarin. Mustafa ditangkap bersama isteri dan seorang pengawalnya. Polisi menyita satu pucuk senjata AK-47 dan satu pistol bareta dari tangannya. dimas/faisal

Pengadilan Militer Digelar di Lapangan

LHOKSEUMAWE -- Panglima Komando Operasi TNI di Aceh Brigjen Bambang Darmono menyatakan, TNI akan segera membentuk pengadilan militer lapangan di Lhokseumawe, Banda Aceh, dan Meulaboh. Prajurit yang akan diadili adalah mereka yang melakukan tindak kriminal, seperti membunuh dan merampas harta masyarakat.

Seusai menerima kedatangan 500 prajurit di pelabuhan Krueng Keukeuh, kemarin, Bambang menjelaskan, pengadilan di lapangan mampu menangkal berlanjutnya pelanggaran-pelanggaran hukum oleh prajurit TNI. Bentuk dan sanksinya juga sama dengan pengadilan militer di tempat lain. faisal

DPR Bentuk Forum Konsultasi Aceh

JAKARTA - DPR akan bentuk forum konsultasi pemantauan operasi terpadu di Aceh. Menurut Ketua DPR Akbar Tandjung, forum terdiri dari perwakilan fraksi-fraksi di DPR.

Kepada wartawan di Jakarta kemarin, Akbar menyatakan, forum berbeda dari tim khusus masalah Aceh di Komisi Pertahanan DPR. Forum, menurut dia, memantau hal lebih luas termasuk masalah sosial, pendidikan, dan masalah-masalah kemanusiaan. fikri

No comments:

Post a Comment