Minggu, 16 November 2008.
SUNGGUMINASA - Festival Keraton Nusantara VI yang berlangsung di Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan, resmi dibuka di Sungguminasa, ibu kota Gowa, Sabtu (15/11). Pembukaan ditandai dengan kirab 2.651 prajurit dan abdi dalem dari 30 kerajaan di Nusantara yang mengenakan pakaian adat masing- masing.Sejak pukul 12.30 Wita, peserta kirab berkumpul di Lapangan Syech Yusuf, Sungguminasa. Mereka menyaksikan pertunjukan tari yang mengisahkan sejarah Kerajaan Gowa. Mulai dari pertikaian sembilan kerajaan kecil yang kemudian dipersatukan Tumanurung menjadi Kerajaan Gowa. Ditampilkan pula perlawanan Hasanuddin terhadap Belanda, yang berakhir dengan Perjanjian Bungaya yang ditolak sejumlah bangsawan Gowa.
Pertunjukan yang melibatkan sekitar 100 penari itu mengisahkan sejarah hingga masa pemerintahan raja terakhir Gowa, Andi Ijo Karaeng Lalolang. Raja Gowa ke-36 itu yang menyatakan Gowa menjadi bagian dari Negara Kesatuan Republik Indonesia. Ia menjadi bupati pertama Kabupaten Gowa setelah Indonesia merdeka.
Kirab dimulai pukul 15.15, dengan parade 350 prajurit dan pengikut Kerajaan Gowa sebagai pembuka. Di belakangnya menyusul 300 prajurit Kerajaan Tallo—kerajaan kembaran Kerajaan Gowa. Kemudian ada rombongan prajurit Keraton Yogyakarta, Kesultanan Ternate, dan Keraton Cirebon, diikuti ribuan prajurit dari 25 keraton lain.
Kirab melintasi Jalan Tumanurung, Palantikan, Syech Yusuf, Andi Tonro, Siradjuddin Daeng Rani, hingga Istana Balla Lompoa. Pakaian prajurit yang berwarna-warni dengan model unik berikut berbagai tetabuhan yang mengiringi kirab menarik minat warga untuk menonton.
Ribuan warga memadati Lapangan Syech Yusuf maupun berdiri di tepi jalan yang menjadi rute kirab sepanjang 4,6 km itu.
Festival Keraton Nusantara VI akan berlangsung hingga Senin (17/11). Selain menggelar kirab budaya, festival yang diikuti 43 kerajaan di Nusantara itu memamerkan benda pusaka dari 31 kerajaan di Nusantara.
Benda yang dipamerkan, antara lain permata, mahkota, koin mata uang kuno, kain, keris, pedang, tombak, peti penyimpan pusaka, perabotan dari logam mulia, foto, silsilah keluarga kerajaan, kitab kuno, bendera pusaka kerajaan, dan lukisan. Pameran bertempat di Istana Tamalate, kompleks Istana Balla Lompoa.
Di tempat yang sama berlangsung pameran kerajinan tradisional. Tari klasik dari berbagai keraton akan dipentaskan di Istana Tamalate, pada Sabtu dan Minggu pukul 19.00.
Minggu pagi, 38 kerajaan di Nusantara akan mengikuti dialog budaya di Hotel Celebes, Malino, Gowa. Acara akan dilanjutkan dengan Forum Raja-raja Nusantara, yaitu pertemuan semua raja yang menghadiri Festival Keraton Nusantara VI.
Sampai kirab, sejumlah raja yang keratonnya mengikuti festival belum tampak hadir. Termasuk di antaranya Sultan Yogyakarta, Sri Sultan Hamengku Buwono X, yang beberapa waktu lalu mencalonkan diri sebagai Presiden RI.
Sumber : Kompas Cetak
No comments:
Post a Comment