Jumat, 8 September 2006.
Seorang Nenek Warga Jatirejo Nelongso Rumahnya Terendam Lumpur
Budi Sugiharto - detikcom
Sidoarjo - Semburan lumpur dari kawah Lapindo Brantas Inc di Desa Siring, Porong, Sidoarjo, Jatim sungguh luar biasa. Hanya dalam tempo 3 bulan, lumpur telah menenggelamkan ratusan bahkan ribuan rumah di sekitar semburan.
Desa Jatirejo, Porong termasuk desa yang tenggelam oleh lumpur. Usaha Lapindo dengan membuat tanggul penahan lumpur dan membuat kolam penampungan lumpur ternyata tidak mampu mengatasi luapan lumpur. Ratusan rumah di Desa Jatirejo tenggelam.
Kini, Desa Jatirejo sudah menjadi kolam raksasa dengan hiasan atap-atap rumah di atas lumpur. Warga yang tinggal sejak lahir, tumbuh dan menetap di Jatirejo hanya bisa pasrah. Seluruh kenangan di wilayah itu tinggal kenangan.
Meski rumah sudah hanya tinggal kelihatan atap, sejumlah warga masih menengoknya. Seperti Ny Muntiyani (70), nenek dari 5 cucu yang tinggal di RT 4 RW 4 Jatirejo ini nelongso dan tidak kuasa menahan tangis setelah melihat kondisi rumahnya.
Ia hanya bisa berdiri di atas tanggul penahan lumpur di dekat rumahnya yang sudah dibanjiri air setinggi 3-4 meter. Selama seminggu ini, ia bersama keluarga mengungsi dengan mengontrak rumah di Gempol.
Saat menengok rumahnya, ia didampingi anak bungsunya Suwarjo. Ia mengaku menengok rumah setelah seminggu lebih tidak melihat kondisinya dan sudah kangen serta kepikiran terus. "Kalau sudah seperti ini, kami berharap Lapindo segera membeli rumah saya," ujar Muntiyani.
Ketika ditanya berapa harga yang ia minta, dengan tegas ia menjawab. "Jelas harus mahal, karena selama ini saya tidak pernah punya niat menjual," katanya.
Ketika didesak soal harga, Ny Muntiyani mematok harga Rp 1 juta per meter. Ia menolak apabila Lapindo menawarkan relokasi dengan alasan akan membeli rumah di tempat lain, bukan perumahan.
(jon/)
No comments:
Post a Comment