Cari Berita berita lama

Republika - Sajak-sajak Shantined

Minggu, 2 September 2007.

Sajak-sajak Shantined












RINDU Gelepar jantungku, kekasih Masihkah engkau rasakan? Ada saat kita menepi dari riuh dunia Dan ada saat kita riuh menepi dari dunia Lalu kenapa kini kita diam tak bersuara Sama sekali diam tak berbuat apa apa? Masihkah totem itu di halamanmu? Atau telah mencengkeram seluruh hidupmu? Aduh, kekasih Aku begitu rindu Aku begitu ingin Memeluk dan menciummu Melingkarkan tanganku di tanganmu Memadu kasih dan syahwat Di perbatasan kampung kita yang selalu perang Debar dadaku, kekasih Masihkah kau ingat? Ia tak paham kita berseteru negeri Ketika pelangi turun di senja hari Dan musim hujan tiada henti Sepakat kita kian kabur, kian luntur Bpp, Jan 03 MALKA Tak ada dermaga lagi buat kita Semenanjung murung, palung resah, Mulu rebah, muara marah Perahu kita lontang lantung Melaut salah, merapat susah Angin mengoyak layar Dayung hanyut Batu karang menghadang Badai menantang Telinga tuli oleh deru ombak Mata buta oleh kabut Kata tumpah oleh gelombang Masihkah ada malka? Bpp, Okt!
05 KADAVER Seperti mayat mayat yang mengapung di matamu Renik renik sejarah luka telah melaut Rajam untuk tatap pandang Seperti seiris silet, di nganga pembuluh darah Menetes netes darah, ngalir di suaramu yang mendesah O, alangkah tipis selaput dusta Membungkus sajak sajak cinta merah muda Menggenang air matamu kau tumpahkan di altar Mengawali doa doa panjang (Tuhan tetap tak memandangku, bisikmu) Melalui lengking, engkau lalu bercerita Seekor kupu kupu yang hinggap di dadamu Telah menghisap habis sari cintamu Maka kau hidangkan padaku Setetes madu palsu (Buatan pabrik, katamu) Dan tubuh masih saja hidup Meski jiwamu mati Maka seperti kadaver Perjalananmu tak utuh besertaku. Menjalar akar di pohon, umbimu mengenyangkan Dan rengkuhku tiba tiba meliuk di angkasa Untuk tumbang dalam persetubuhan pertama Luka adalah luka Mayat adalah mayat Ribuan belatung kini Berenang di bening manik matamu Dan dengan desis ularmu, engkau mulai merayu Bersama sekawanan lolong serigala Dan ma!
lam yang pekat Telah kukuburkan namamu! Bpp, 16 Juni 2005 Shan!
tined la
hir di Yogyakarta, 21 Oktober 1972. Saat ini tinggal dan bekerja di Balikpapan, Kaltim. Mulai senang membuat sajak dan cerpen sejak usia 9 tahun. Beberapa kali memenangkan lomba penulisan cerpen dan puisi semasa sekolah di Yogyakarta. Sajak-sajaknya dipublikasikan di Suara Pembaharuan, Republika, Kedaulatan Rakyat, dan Majalah Horison. Sajak-sajaknya juga terkumpul dalam beberapa buku antologi bersama puisi dan cerpen. Antara lain, Dian Sastro For President, Surat Putih 3, Antologi Penyair Perempuan, Perkawinan Batu dan Bingkisan Petir. Alamat email: shantined2003@yahoo.com.
( )

No comments:

Post a Comment