Jumat, 29 Pebruari 2008.
'Jangan Lupakan Jasa Tan Malaka'
JAKARTA - Bangsa Indonesia diimbau untuk tak melupakan jasa dan pengabdian Tan Malaka memperjuangkan kemerdekaan Republik Indonesia. Pasalnya, peran Ibrahim gelar Datuk Tan Malaka untuk memerdekakan Indonesia dari belenggu penjajahan begitu penting. Namun sejak Orde Baru berkuasa, sosok dan kiprahnya sebagai pahlawan kemerdekaan nasional seolah dilupakan. Hal itu terungkap dalam diskusi mengenang 59 tahun hilangnya Tan Malaka yang digelar Fisip Universitas Indonesia dan Pusat Tamadun Melayu di kampus UI Depok, Kamis (28/2). ''Peran Tan Malaka dalam menggerakkan pemuda dalam peristiwa Ikada 19 September 1945 begitu besar. Nilai historisnya, rapat pemuda di Lapang Ikada itu membuktikan bahwa kemerdekaan didukung rakyat Indonesia,'' ujar Sejarawan, Asvi Warman Adam. Sejarawan Belanda, Harry A Poeze, yang meneliti dan menelusuri jejak Tan Malaka selama 36 tahun juga menyatakan kontribusi Tan Malaka dalam memerdekakan Indonesia begitu besar. Tan Malaka berhasil mendorong pa!
ra pemuda yang dikenal dengan Pemuda Menteng 31 mencetuskan revolusi yang berbuah Proklamasi Kemerdekaan RI. ''Awalnya, para pemimpin seperti Soekarno dan Hatta tak berani untuk datang ke lapangan Ikada. Namun, Tan Malaka dan para tokoh pemuda lainnya berhasil mendesak mereka untuk hadir dalam rapat di Ikada,'' ungkap penulis buku 'Dihujat dan Dilupakan: Tan Malaka Gerakan Kiri dan Revolusi (1945-1949) sebuah buku dalam bahasa Belanda. Dalam buku setebal 2.000 halaman itu, Poeze menguak misteri kematian Tan Malaka. Penulis Madilog (materialisme, dialektika dan logika ), kata dia, dibunuh tentara pimpinan letnan dua "S" pada 21 Februari 1949 di Desa Selo Panggung, di Lereng Gunung Wilis, Kediri, Jawa Timur. Dalam kesempatan yang sama, Hasan Nasbi - penulis buku Filosofi Negara Menurut Tan Malaka-- menegaskan, Tan Malaka pantas menyandang gelar 'Bapak Republik'. Alasannya, kata dia, jauh sebelum Indoensia terbentuk, pada tahun 1924 saat berada dalam pelarian di Tiongkok sudah!
mencetuskan ide "menuju Republik Indonesia merdeka".
(hri )
No comments:
Post a Comment