Cari Berita berita lama

Republika - Menuai Sukses Berkat Gepuk Karuhun

Minggu, 26 November 2006.

Menuai Sukses Berkat Gepuk Karuhun






Usaha ini berawal dari usaha rumahan, dan dirintis selama bertahun-tahun.





Tak hanya roti unyil, taoge goreng, atau asinan. Kota hujan, Bogor, masih punya banyak makanan khas yang menggoda selera. Sebut saja misalnya Gepuk Karuhun. Makanan ini sangat cocok dinikmati bersama nasi panas plus lalapan dan sambal. Dilihat sepintas, makanan ini mirip abon. Tapi setelah dicicipi, gepuk adalah daging yang diolah sedemikian hingga mirip empal, lalu dipukul-pukul hingga empuk. Bicara Gepuk Karuhun, tentu tak bisa dilepaskan dari Ny Ana Tarjono (60 tahun). Sebab, dialah pencipta makanan lezat ini. Gepuk buatan Ana memang lain dari pada yang lain. Dagingnya empuk, lembut, dan gurih karena bumbunya meresap. Ciri lainnya, di atas gepuk ditaburi aneka bumbu rempah berkualitas. Bumbu-bumbu inilah yang membedakan Gepuk Karuhun dengan gepuk lainnya. Soal resep, Ana mengaku, Gepuk Karuhun diolah berdasar resep warisan keluarga. Itu mengapa, ia memberi nama gepuk buatannya: karuhun, yang dalam Bahasa Sunda berarti leluhur. Sebelum terjun ke usaha kuliner, Ana !
adalah seorang perawat. Ia bertemu dengan suaminya yang berprofesi sebagai dokter di Rumah Sakit TNI Angkatan Udara. Walau sama-sama bekerja, namun penghasilan Ana dan suaminya saat itu (tahun 1970-an) tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan keluarga. ''Gaji sebulan saja tidak cukup untuk membiayai kebutuhan sehari-hari. Mau tak mau harus mencari tambahan dari luar,'' kenang Ana didampingi suaminya, Tarjono. Dalam upaya mendapat penghasilan tambahan itulah, pasangan suami-istri mencoba merintis usaha. Tahun 1975 misalnya, mereka pernah merintis usaha ternak ayam, lalu beralih ke rumah makan. Namun, dewi fortuna belum berpihak pada mereka saat itu. Kedua usaha tersebut gagal dan berhenti di tengah jalan. ''Mungkin karena kurang ilmu dan pengalaman ya,'' kata wanita kelahiran Tasikmalaya, 7 Oktober 1946 ini sambil tersenyum. Kegagalan itu tak membuat Ana patah arang. Wanita yang hobi memasak ini berusaha bangkit dengan mencoba usaha katering rumahan. Saat itu, usaha katering m!
asih langka. Namun, kenyataan ini tak menyurutkan langkah Ana.!
Apalagi
saat itu Ana melihat peluang, yakni banyak kegiatan ibu-ibu TNI-AU (saat itu disebut AURI) yang memerlukan jasa katering. Perkiraan Ana tak meleset. Buktinya, setiap kali ada kegiatan di TNI-AU, katering milik Ana selalu dipercaya untuk menyediakan makanannya. Dari sinilah, usaha katering milik Ana berkembang. Bahkan, pada tahun 1985, Ana dipercaya KONI Pusat untuk menangani katering kontingen terjun payung. Saat itu, kateringnya dikenal dengan sebutan katering AURI. Walau sudah cukup dikenal dengan nama itu, Ana dan suaminya sepakat untuk mengubah nama katering mereka menjadi Rolika Katering. Nama itu diambil dari grup band cilik yang beranggotakan keempat anaknya (Rudy, Osyi, Lina, dan Ika). Hari demi hari, Rolika Katering makin berkibar, dan kini menjadi salah satu perusahaan katering terkemuka di Bogor. Dan salah satu nilai lebih katering ini adalah gepuk buatan Ana yang gurih dan empuk itu. ''Jadi gepuk ini sudah ada sejak dulu sebagai makanan pelengkap nasi timbel k!
omplet. Tapi lama-kelamaan, justru gepuknya yang terkenal,'' papar Ana. Kreasi baru Saat krisis moneter melanda negeri ini (tahun 1998), usaha katering milik ibu empat anak ini pun terkena imbasnya. Kelesuan usaha katering, mendorong Ana untuk melakukan sesuatu yang baru. Ide pun muncul, yakni mengemas gepuk ke dalam boks-boks khusus nan eksklusif, lengkap dengan sambal dan bawang goreng. Untuk boks besar isi 10 biji, saat ini dijual dengan harga Rp 70 ribu, sedangkan boks kecil Rp 37.500. Dalam suhu ruang, Gepuk Karuhun bisa tahan lima hari, sementara jika dimasukkan ke dalam almari pendingin bisa tahan sampai dua minggu. Selain gepuk, Ana meluncurkan kreasi baru yakni Ikan Balita, yaitu ikan kecil-kecil yang digoreng dengan resep khusus sehingga rasanya gurih dan renyah. Ikan ini bisa disantap sebagai camilan. Selain itu, Ana juga membuat abon sapi dan ikan pindang, semuanya dikemas dengan wadah eksklusif. Untuk membedakan produk gepuk dengan Katering Rolika, Ana memisah!
kannya menjadi dua usaha dengan manajemen berbeda. Gepuk Karuh!
un dan I
kan Balita berada di bawah bendera PT Anofood Prima Nusantara yang dikelola oleh anaknya yang bungsu, Ika Yuliska (direktur). Sedangkan Rolika Katering dipegang si sulung, Rudy Jundani. Sementara Ana dan sang suami, Tarjono, tinggal menikmati jerih payah yang telah dirintisnya selama 27 tahun. Untuk menjalankan dua usaha ini, Ana dibantu sekitar 130 karyawan. Mereka kebanyakan berasal dari tetangga yang ada di sekitar rumah. ''Kita sengaja merekrut dari sekitar sini, itung-itung menciptakan lapangan pekerjaan bagi mereka,'' ungkapnya. Di antara mereka, ada yang sudah bekerja dengan Ana selama 20 tahun. Ana mengajari mereka memasak, mulai dari nol sampai menjadi juru masak andal. Rasa yang lezat dan kemasan yang cantik membuat Gepuk Karuhun sangat pas dijadikan buah tangan. Itu mengapa, Gepuk Karuhun segera dikenal sebagai salah satu oleh-oleh khas Bogor. Tak hanya ke luar kota, Gepuk Karuhun juga kerap dijadikan buah tangan hingga ke luar negeri. ''Saya juga sempat ditawari!
untuk mengikuti pameran di luar negeri, tapi belum sempat karena pesanan di sini saja sering kewalahan, terutama di hari-hari besar semisal Lebaran dan bulan Ramadhan, '' tambahnya. Menurut cerita Ana, Gepuk Karuhun diminati oleh banyak kalangan, tak terkecuali para pejabat dan artis. Bahkan, ketika Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menikahkan putranya pada Juli lalu, Rolika Katering juga ikut andil menyuguhkan menu-menu andalannya, tak terkecuali Gepuk Karuhun. Biodata: Nama: Hj Ana Tarjono Tempat tanggal lahir: Tasikmalaya, 7 Oktober 1946 Pendidikan: SLA/paramedis Pengalaman kerja : Perawat di RS TNI-AU Atang Sanjaya, Bogor Nama Suami: Dokter H J Tarjono Msc (Purn TNI AU) Anak: Rudy Jundani Osyi Rosilawati Lina Sartika Ika Yuliska Alamat (pusat): Jl Raya Semplak No. 349 Bogor Telpon 0251-7534222 (outlet) : Jl Sukasari I No. 12A Bogor Telpon 0251-7535604, 375444
(vie/dam )

No comments:

Post a Comment