Cari Berita berita lama

KoranTempo - Malaysia Buat Sayap Airbus A380

Sabtu, 5 Oktober 2002.
Malaysia Buat Sayap Airbus A380Kuala Lumpur-Sebuah perusahaan milik pemerintah Malaysia mendapatkan kontrak senilai US$ 210 juta dari Airbus Industrie untuk mendisain dan membuat komponen sayap pesawat mega-jumbo A380.

Perusahaan itu, Composites Technology Research Malaysia, akan menjadi perusahaan pertama di Asia Tenggara yang menjadi mitra konsorsium Eropa dalam pembuatan pesawat tersebut.

Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamad--yang menjadi saksi dalam penandatanganan kontrak tersebut--menggambarkan kerja sama itu sebagai mimpi yang menjadi kenyataan bagi Malaysia setelah membangun Composites sejak 12 tahun yang lalu.

"Kami tidak terlalu berani untuk bersaing dengan Anda (Airbus). Kami hanya mencoba merendahkan biaya Anda dan mencoba memberikan manfaat bagi Anda seperti halnya Anda memberi manfaat bagi kami," kata Mahathir seperti dikutip New Straits Times.

Dia menambahkan bahwa pemerintah Malaysia juga sedang mempertimbangkan untuk membeli beberapa pesawat Airbus jenis A380 dan tipe lainnya untuk Malaysian Airlines. Airbus hingga kini sudah mendapatkan 97 kontrak pembelian A380. Perusahaan penerbangan yang pertama kali akan menerbangkan pesawat tersebut adalah Singapore Airlines dan Dubai Emirates.

Mandala Buka Rute Ambon

Jakarta- Mandala Airlines meluncurkan layanan penerbangan ke Ambon (Maluku) mulai 3 Oktober. "Perkembangan ekonomi dan situasi keamanan Ambon yang lebih baik mendorong kami meluncurkan penerbangan ke Ambon," ujar Ndan Kamandanu, Direktur Niaga Mandala dalam siaran persnya.

Pada tahap awal, kata dia, layanan penerbangan ke Ambon dilakukan empat kali seminggu yaitu Selasa, Kamis, Sabtu dan Minggu dengan menggunakan Boeing 737-200.

Pada rute tersebut, Mandala tidak saja membawa penumpang dari Jakarta dan Ujung Pandang, tetapi penumpang dari Surabaya dan Manado dapat terbang ke Ambon melalui Ujung Pandang (connecting flight).

Dengan penambahan penerbangan ke Ambon, kata Kamandanu, berarti Mandala sudah mengoperasikan 84 layanan penerbangan harian di Indonesia. Perusahaan penerbangan yang didirikan tahun 1969 ini melayani 14 kota, yaitu Jakarta, Medan, Padang, Makassar, Semarang, Surabaya, denpasar, Manado, Batam, Balikpapan, Banjarmasin, pekanbaru, Jambi dan Ambon.

Pemerintah Gunakan Pariwisata Untuk Tarik Investasi

Nusa Dua- Pemerintah menerapkan program tourism, trade and investment untuk untuk menarik investasi.

Program yang menggunakan pariwisata sebagai pemancing awal ini dikemukakan oleh Menteri Kebudayaan dan Pariwisata I Gede Ardika kepada wartawan dalam acara Otonomi Indonesia Expo di Nusa Dua, Bali, Kamis (3/10).

Menurut Ardika, program itu bertujuan mengembalikan citra Indonesia sebagai tempat wisata yang menarik. Bukan saja dalam hal pariwisata tetapi juga dalam hal investasi. "Kita menggunakan pariwisata sebagai pemancing awal," kata Ardika yang membuka acara Expo tersebut menggantikan Presiden Megawati yang berhalangan hadir.

Program ini berangkat dari konsep tentang promosi citra Indonesia. Selanjutnya, dari citra tersebut, akan meningkat pada tingkat penjualan produk atau barang.

Gambarannya, kata Ardika, Indonesia akan mencoba menarik sebanyak mungkin wisatawan. Dari situ, kemudian ada harapan para wisatawan melakukan perdagangan terhadap komoditi yang menarik di Indonesia. Selanjutnya, perdagangan tersebut berkembang menjadi sebuah penanaman investasi. "Kontak dagang bisa berulang-ulang. Tetapi kalau investasi untuk jangka panjang," tambah Ardika.

Untuk itu, Ardika mengaku, departemennya sudah melakukan koordinasi dengan Departemen Perindustrian dan Perdagangan dan Badan Koordinasi Penanaman Modal. "Kami sudah sepakat," kata Ardika lagi.

Bentuk kerjasamanya, ketiga institusi akan memanfaatkan kantor perdagangan di luar negeri secara bersama. Multazam

No comments:

Post a Comment