Senin, 20 Oktober 2003.
Tujuh Kapal Perang dan Dua Kapal Induk Siaga di BaliSurabaya, 20 Oktober 2003 13:02Sebanyak tujuh kapal perang TNI AL dan dua kapal induk AS disiagakan di perairan Bali, guna mengamankan kedatangan Presiden AS George W Bush di Pulau Dewata, 22 Oktober 2003.
"Dari tujuh kapal itu, empat kapal didatangkan dari Koarmatim, sedangkan tiga kapal lainnya adalah kapal yang memang sudah melakukan operasi laut di wilayah Timur," kata Kasal Laksamana TNI Bernard Kent Sondakh kepada wartawan di Kodikal Surabaya, Senin.
Ditemui seusai memimpin upacara pelantikan perwira lulusan Pendidikan Calon Perwira (Dikcapa), Kasal mengemukakan, semua pengamanan untuk menyambut kedatangan Bush itu dikoordinir oleh Mabes TNI, sedangkan TNI AL hanya mengerahkan kapal dan pasukan saja.
Ia menjelaskan, kapal-kapal itu berjaga di sekitar perairan Benoa, Bali, sedangkan satu kapal induk AS akan ditempatkan di Selat Bali dan satunya masih belum tiba di Indonesia.
Ditanya apakah memang ada ancaman yang serius sehingga TNI AL harus mengerahkan tujuh kapal dalam pengamanan tersebut, Kasal mengaku tidak tahu, karena semuanya dikoordinir oleh Mabes TNI.
"Tugas kapal TNI AL dan personelnya hanya sebagai radar pengintai dini yang bisa menditeksi kemungkinan terburuk di sana," katanya.
Pangarmatim Laksda TNI Slamet Soeijanto mengemukakan, beberapa kapal TNI AL seperti KRI Tongkol dan KRI Madau sudah ada di perairan Bali, sedangkan KRI Patola dengan pasukan katak dan KRI Kihajar Dewantara (KDA) akan diberangkatkan, Senin (20/10) siang.
Ia menganggap pengerahan kapal itu dalam batas kewajaran untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan. Selain itu, juga merupakan bentuk tanggungjawab TNI AL untuk mengamankan perairan yang daratannya disinggahi pimpinan negara asing.
Sementara itu, Pangarmabar Laksda TNI Muallimin Santoso MZ mengemukakan, dari tujuh kapal itu, dua di antaranya merupakan kapal Koarmabar, yakni KRI Sibolga dan KRI Teluk Peleng yang juga membawa pasukan katak.
"Sekarang ini antara Koarmabar dengan Koarmatim sudah saling mengisi. Jadi kapal Koarmatim bisa ditugaskan di Koarmabar, demikian juga sebaliknya," katanya. [Tma, Ant]
No comments:
Post a Comment