Kamis, 17 April 2008.
PKL Surabaya Datangi Rumah Dinas Wali Kota
Kamis, 17 April 2008 | 11:08 WIB
TEMPO Interaktif, Surabaya:Seribu lebih pedagang kaki lima (PKL) yang tergabung dalam PKL Surabaya Bersatu menggelar aksi long march dari Taman Bungkul di Jalan Darmo Surabaya menuju rumah dinas Wali Kota Surabaya di Jalan Sedap Malam Surabaya, pagi ini (17/4).
Aksi ini sebagai bentuk penolakan para pedagang terhadap penggusuran yang akhir-akhir ini marak dilakukan Pemerintah Kota Surabaya.
Dari pantauan Tempo, massa PKL ini mulai berkumpul di Taman Bungkul sejak pukul 09.00. Massa membawa seperangkat pengeras suara di truk bak terbuka, beberapa mobil pribadi dan ratusan sepeda motor. Massa juga membawa berbagai poster dan spanduk yang berisikan penolakan terhadap penggusuran PKL.
"Asalkan Pemkot memberikan solusi berupa relokasi, kami sebenarnya tidak keberatan ditertibkan," kata Nasir Zaini, koordinator PKL. Namun, yang terjadi saat ini hampir seluruh penertiban tidak pernah diberikan solusi tempat relokasi. Padahal, sejak empat bulan terakhir, hampir 80 persen PKL di Surabaya telah ditertibkan.
Jika ini diteruskan, Nasir khawatir para pedagang akhirnya akan mencari pekerjaan yang menyimpang, karena lahan tempat mereka bekerja dirampas begitu saja oleh pemerintah. "Ini namanya Wali Kota telah menciptakan kriminal-kriminal baru. Padahal kita sudah berusaha untuk mencari rezeki yang halal, tapi ternyata malah diusir," ujar Nasir yang juga Koordinator Forum Madura Bersatu ini.
Karenanya, massa menuntut pemerintah segera memberikan tempat yang layak untuk merelokasi seluruh PKL yang telah digusur. Sebelum hal ini dipenuhi, massa meminta pemerintah menghentikan seluruh aktivitas penggusuran PKL. Massa juga meminta stand atau dagangan para PKL yang telah digusur dikembalikan.
Aksi long march sendiri setidaknya membuat hampir seluruh kawasan yang dilalui para PKL macet. Selain PKL, aksi ini juga diikuti oleh beberapa organisasi, mulai dari PMII Surabaya, LBH Surabaya, Ikamra, Forum Pemuda Madura serta Ikatan Persaudaraan Solo.
Massa mengancam akan kembali melakukan aksi yang lebih besar jika pemerintah tidak segera menghentikan penggusuran terhadap PKL. "Di Surabaya terdapat 20 ribu lebih PKL, jika penggusuran terus berlangsung, bukan tidak mungkin seluruh PKL akan turun ke jalan. Kami juga akan minta bantuan masyarakat di Madura untuk mendukung kami," kata Choirul Anam, koordinator aksi lainnya.
Rohman Taufiq
INDEKS BERITA LAINNYA :
No comments:
Post a Comment