Rabu, 2 Mei 2007.
Lahan Pertanian di Lereng Gunung Wilis Dikeringkan
Rabu, 02 Mei 2007 | 16:59 WIB
TEMPO Interaktif, Madiun: Pemerintah Kabupaten Madiun akan mengeringkan ratusan hektar lahan pertanian di lereng Gunung Wilis yang masuk wilayah Madiun, Jawa Timur. "Ini upaya untuk mengurangi ancaman longsor yang kerap terjadi," kata Bupati Madiun Djunaedi Mahendra di Madiun pada Rabu (2/5).
Pengeringan lahan ini berdasarkan rekomendasi dari hasil penelitian Tim Pusat Studi Bencana Alam dari Institut Teknologi 10 November Surabaya dan Tim Pusat Vulkanologi Mitigasi Bencana Geologi dari Kementerian Energi Sumber Daya Manusia.
Berdasarkan peneltian itu, struktur tanah di lereng Gunung Wilis sangat labil dan mudah longsor sehingga tidak aman untuk lahan pertanian maupun pemukiman. "Kami minta warga segera pindah," katanya.
Menurut Djunaedi, areal pertanian itu nantinya ditanami dengan tanaman yang lebih kuat sehingga bisa menopang tanah. Beberapa tanaman yang dijadikan alternatif adalah kopi, kakao, dan cengkeh. Saat ini lahan itu ditanami padi, wortel, coklat, jagung, dan sayur-sayuran.
Berdasarkan data Pemerintah Kabupaten Madiun, daerah rawan longsor itu meliputi Desa Sumberbendo, Kecamatan Saradan dan Desa Tawangrejo, Kecamatan Gemarang. Di Kecamatan Dagangan meliputi Desa Mendak, Segulung, Padas,
Ngranget, dan Tileng. Di Kecamatan Dolopo meliputi Desa Suluk, Blimbing dan Kradinan. Sedangkan di Kecamatan Kare meliputi Desa Bodag, Bolo, Kare, dan Desa Cerme. DINI MAWUNTYAS
INDEKS BERITA LAINNYA :
No comments:
Post a Comment