Cari Berita berita lama

KoranTempo - Enam Anggota GAM, Satu Prajurit TNI Tewas

Jumat, 26 Desember 2003.
Enam Anggota GAM, Satu Prajurit TNI TewasLHOKSEUMAWE -- Pasukan TNI menggempur kawasan rawa di pedalaman Kabupaten Bireuen, Nanggroe Aceh Darussalam. Dalam penyerangan ini, TNI mengklaim menewaskan enam gerilyawan Gerakan Aceh Merdeka dan mengakui kehilangan satu prajuritnya.

Juru bicara Komando Operasi TNI di Aceh Letkol CAJ Ahmad Yani Basuki di Lhokseumawe kemarin menyebutkan, penyergapan ke kawasan Paya Nie Desa Pulo Naleung, Kecamatan Peusangan, dilakukan pasukan gabungan Marinir Batalion 4 dan Batalion Infanteri 301/PKS. "Penyergapan berlangsung dari Rabu hingga Kamis pagi," katanya.

Yani menyebutkan, pasukan TNI tidak menemukan identitas enam gerilyawan GAM. Ia menjelaskan, TNI menyita sepucuk AK-56 dan dua pucuk AK-47 beserta ratusan butir amunisi dari kelompok itu. Adapun anggota marinir yang tewas, kata dia, adalah Prajurit Kepala Nono Suryadi. Ia tewas terkena tembakan di tangan kiri yang kemudian menembus dada. Jenazah korban telah diterbangkan ke Cirebon, Jawa Barat, tempat asalnya.

Sementara itu, jenazah para anggota GAM yang tewas telah dievakuasi pada Kamis pagi oleh sukarelawan Palang Merah Indonesia Ranting Gandapura. Semua jenazah dibawa ke Puskesmas Gandapura, terletak sekitar 5 kilometer dari lokasi pertempuran. PMI menyatakan menunggu anggota keluarga korban yang datang untuk mengambil mereka.

Di dalam rawa Paya Nie, pasukan marinir menemukan sejumlah tempat peristirahatan anggota GAM. Di dalamnya ditemukan sejumlah foto korban tewas dan rekan-rekannya yang kemudian berhasil meloloskan diri. Anggota GAM yang lolos itu diperkirakan mencapai belasan orang. Pasukan marinir dibantu pasukan Kostrad dari Yonif Linud 502 segera menutup berbagai kemungkinan jalur pelarian mereka.

Penggempuran ke kawasan rawa juga pernah dilakukan pasukan TNI di Kecamatan Muara Dua, Lhokseumawe, setahun lalu. Ketika itu, pemerintah di Jakarta sedang mengupayakan jalan damai lewat meja perundingan dengan GAM yang difasilitasi Henry Dunant Center.

Selain di Paya Nie, kata Letkol Ahmad Yani, kontak tembak yang tergolong besar antara pasukan TNI dan GAM terjadi Desa Batang Mesjid, Kecamatan Coit Girek, Aceh Utara, Rabu siang. Dalam insiden itu, pasukan Peleton Pengintai Tempur 3 menyita sepucuk senjata pelontar granat, 4 butir amunisi GLM, 459 butir amunisi AK, 139 amunisi M-16, 1 buah teropoing buatan Rusia, sejumlah baret, bendera GAM, Sangkur dan 21 karung beras. Namun, tidak ada korban jiwa dari kedua belah pihak. zainal bakri - tempo news room

No comments:

Post a Comment