Sabtu, 11 Oktober 2008.
KEDIRI,SABTU-Selebaran bersisi tausiah para ulama Nahdlatul Ulama (NU) untuk memilih salah satu pasangan calon gubernur (Cagub) Jawa Timur marak beredar di Kediri.Sejumlah warga di Kabupaten Kediri Sabtu (11/10) mengaku risih dengan maraknya selebaran yang ditandatangani para ulama sepuh NU itu. 'Masak para ulama menyuruh masyarakat memilih calon tertentu. Sebagai panutan umat, seharusnya ulama bersikap netral,' kata Yayuk, warga Desa/Kecamatan Kandat menyayangkan.Demikian halnya dengan Muslim, warga Kediri lainnya, yang merasa prihatin dengan kondisi menjelang Pemilihan Gubernur Jatim putaran kedua ini. 'Sebagai alumni pondok pesantren, terus terang saya prihatin dengan sikap ulama yang selama ini saya pegang teguh ucapannya,' kata alumni Ponpes Al Falah, Ploso, Mojo, Kabupaten Kediri itu menuturkan.Ia mengaku mendapatkan selebaran tersebut dari orang tak dikenal yang membagi-bagikan selebaran dukungan terhadap salah satu pasangan calon itu di Jalan Raya Kediri-Blitar. Se!
lain itu, lanjut Muslim, yang membuat dirinya kian prihatin, para ulama saat ini sudah saling menyerang karakter ulama lainnya di depan masyarakat umum.'Sungguh saya tidak mengira, jika ternyata dampak pemilihan kepala daerah bisa separah ini. Harus ada pihak yang berani menghentikan persoalan ini agar perpecahan umat tidak semakin parah,' katanya.Menanggapi maraknya selebaran Cagub Jatim itu, anggota Panitia Pengawas Pemilu (Panwaslu) Kabupaten Kediri, Muji Harjito mengaku tidak bisa berbuat apa pun. 'Sampai saat ini kami belum mendapatkan jadwal kampanye Pilgub putaran kedua dari KPUD Jatim, sehingga kami belum bisa menyatakan, selebaran itu termasuk bagian dari kampanye di luar jadwal,' katanya.Selanjutnya Panwaslu Kabupaten Kediri akan melaporkan masalah itu kepada Panwaslu Jatim untuk dikonsultasikan dengan KPUD Jatim.
ONO
Sumber : Ant
No comments:
Post a Comment