Cari Berita berita lama

Ben Johnson Mengaku Difitnah - 02/01/2006, 10:10 WIB - KOMPAS Cyber Media - Olahraga

Senin, 2 Januari 2006.


Ben Johnson Mengaku Difitnah

London, Minggu
Kirim Teman | Print Artikel
Sprinter Kanada, Ben Johnson, mengaku dirinyamenjadi korbanfitnah saat dinyatakan positif menggunakan anabolic steroidusai meraih medali emasnomor lari 100 meter putra di Olimpiade 1988.
Johnson sempat menjadi manusia tercepat di dunia saat ia berhasilmembukukan waktu 9,79 detik untuk memenangi gelar tersebut.Namuncatatan waktu itu kemudian dihapus dari buku rekor setelah ia dinyatakan curang.Walau demikian, Johnson dalam pengakuannyakepada BBC, menyatakanbahwa ia hanya menjadi korban sabotase karena iatidak pernah menggunakan obat-obatan tersebut."Siapapun dapat menambahkan sesuatu di makanan atau minuman untuk sabotase, seperti yang mereka lakukan di Seoul pada 1988,"ungkap Johnson yang dihukum tidak boleh bertanding seumur hidup saat ia kembali dinyatakan positif menggunakan doping pada Maret 1993.
"Saya tidak curang - saya melakukan hal yang harus saya lakukan untuk menang. Saya tidak menyarankan untukmengkonsumsi obat-obatan, tetapi hal itu bukan tindakan kriminal. Hanya di beberapa cabang hal itu dilarang, beberapa yang lain tidak. Sebagian besar penduduk Kanada dan dunia masih berpikir bahwa sayalah manusia tercepat di dunia. Mereka mengatakan bahwa saya yang tercepat, hidup atau mati," tambahnya.
Johnson, yang kini menjadi pelatih fitnes pribadi Diego Maradona dan anak pemimpin Lybia Kolonel Moamar Kadhafi Al-Saadi, mengatakan banyak orang yang bersedia menggagalkan karier atlet lainnya.Jumlah atlet yang mengkonsumsi obat-obatan pun sangat banyak.
"Orang adalah setan. Mereka akan melakukan apapun untuk menyingkirkan seorang atlet. Saya tidak ingin menyeret diri saya ke dalam masalah, tetapi saya bisa mengatakan 40 persen atlet menggunakan obat untuk menambah performa mereka," terangnya.
Sementara itu, Simon Clegg, Ketua Eksekutif dari Asosiasi Olahraga Inggris,menyatakan pernyataan Johnson tersebut terlalu mengada-ada. "Saya tidakbisa menerima komentar Johnson. Saya pikir, hal itu sangat konyol. Kamipunya rekor yang baik, terutama di negara ini, yang menjalankan program anti doping secara profesional sehingga dapat melihat kecurangan dan atlet menjadi waspada saat mengkonsumsi obat-obatan," ujarnya.Sumber:AFP/AntPenulis:Ac

No comments:

Post a Comment