Cari Berita berita lama

Tempointeraktif.com - Prudential Khawatirkan Nasib Nasabah

Selasa, 27 April 2004.

Ekonomi dan Bisnis
Prudential Khawatirkan Nasib Nasabah
27 April 2004
TEMPO Interaktif, Jakarta:PT. Prundential Life Assurance meminta hakim pengawas memperhatikan nasib para nasabah. Sebab mereka menilai kurator yang ditunjuk tidak bertanggung jawab setelah penutupan kantor dilakukan. Demikian hasil pertemuan perwakilan karyawan Prudential yang berunjuk rasa di Pengadilan Niaga (PN) Jakarta Pusat dengan hakim pengawas Binsar Siregar, Selasa (27/4).

Nasabah menurut Nini Sumohandoyo, vice president marketing and communication Prudential, mengalami kesulitan untuk menagih klaim asuransi mereka sejak kantor tersebut ditutup oleh kurator. 'Sudah ada kejadian nasabah yang sakit tapi tidak bisa menagih klaim karena kantor ditutup,' katanya usai pertemuan itu.

Menurut Nini, kepentingan nasabah perusahaan asuransi harus didahulukan karena beruhubungan dengan jiwa mereka. 'Di Jakarta mana ada yang mau terima pasien kalau tidak ada jaminan. Apalagi diketahui Prudential sudah pailit,' katanya. Sehingga mereka meminta, agar hakim pengawas memperhatikan nasib para nasabah tersebut.

Delegasi ini diterima hakim pengawas dalam perkara pailit ini setelah aksi unjuk rasa di PN Jakarta Pusat. Aksi yang diikuti sekitar 500 orang karyawan Pruential menyatakan protes atas putusan pengadilan niaga yang mempailitkan perusahaan asuransi yang berbasis di London tersebut. Mereka meminta agar kurator yang ditunjuk diganti karena dinilai tidak bertanggung jawab. 'Sejak kantor ditutup dua hari lalu, mereka tidak mempunyai rencana apa-apa,' kata Nini

Seperti diketahui ketua majelis hakim Putu Supadmi menyatakan Prudential wanprestasi dengan tidak membayarkan kewajibannya yang telah jatuh tempo kepada Lee Boon Siong, konsultan asuransi warga negara Malaysia senila Rp 1,43 miliar. Selain kepada Lee, Prudential juga mempunyai kewajiban yang sama kepada Hartono Hojana senilai Rp 347 juta dan Budiman sebesar Rp 21 juta.

Edy Can - Tempo News Room

No comments:

Post a Comment