Cari Berita berita lama

Republika - Liburan Bersama Keluarga Presiden

Minggu, 9 Maret 2008.

Liburan Bersama Keluarga Presiden












Dapat kesempatan berlibur bersama keluarga Presiden? Jarang ada. Annisa Thabiina beserta keluarga besarnya sempat mengalaminya secara tak terduga. Bahkan, anggota keluarganya ada yang menyambut Presiden dengan masih mengenakan sarung. Berlibur bersama merupakan saat yang selalu dinanti keluarga kami. Karena, semua anggota keluarga memang sangat hobi berwisata. Jika tiba saat libur panjang biasanya kami merencanakan untuk berlibur bersama. Selain melepaskan diri dari segala rutinitas yang kami hadapi, liburan juga dapat meningkatkan keakraban di antara anggota keluarga. Di pengujung tahun 2007, ada tiga hari besar nasional yang jatuh berdekatan, yakni Idul Adha, Natal, dan Tahun Baru. Untuk itu pemerintah menetapkan diberlakukannya cuti bersama untuk waktu yang cukup lama. Kami pun tidak menyia-nyiakan kesempatan ini untuk kembali berlibur bersama. Kali ini kami menginap di sebuah vila di Kebun Raya Cibodas, Puncak, Bogor. Sebelumnya kami sudah pernah menginap di sana.!
Lingkungannya sangat asri, dikelilingi pohon-pohon yang sangat besar, mungkin umurnya sudah puluhan tahun. Letaknya yang berada di pegunungan membuat udara di daerah ini sangat sejuk. Hari Sabtu pagi (22 Desember 2007), kami sudah sampai di vila tempat kami akan menginap. Tempat ini masih sama seperti saat pertama kali kami kunjungi. Yang berbeda hanya sebuah vila yang terletak di sebelahnya. Dulu, bangunan itu masih dalam proses pembangunan. Tapi, sekarang sudah berdiri kokoh dengan tampilan yang sama dengan vila tempat kami menginap. Hujan yang turun sepanjang hari membuat kami tidak bisa pergi ke mana-mana. Kami memutuskan untuk menghabiskan waktu dengan karaoke bersama. Semua alat sudah dipersiapkan dari rumah, karena kebanyakan dari kami sangat senang bernyanyi. Sebagian anak-anak lebih memilih untuk bermain game komputer. Hingga sore hari hujan belum juga berhenti. Rasa bosan pun mulai muncul. Udara yang sangat dingin membuat saya ingin buang air kecil. Setelah kelua!
r dari kamar mandi, saya terkejut dengan kemunculan beberapa o!
rang ber
pakaian seragam serba hitam. Dan, mereka satu per satu masuk ke kamar mandi. Ternyata orang-orang tersebut adalah petugas yang sedang mempersiapkan kedatangan Presiden. Saya mengetahui hal ini karena mereka sempat berbincang-bincang dengan tante saya. Mereka mengatakan bahwa keesokan harinya Presiden Soesilo Bambang Yudhoyono akan mengunjungi Kebun Raya Cibodas, dan mereka meminta izin untuk meminjam kamar mandi kami jika Presiden ingin buang air kecil saat melakukan kunjungan. Mendengar hal itu tentu kami semua terkejut. Bayangkan saja, seorang pemimpin negara akan datang dan meminjam kamar mandi kami. Benar-benar hal yang tidak disangka-sangka. Dan, pasti kami akan memberi izin dengan senang hati. Pakai sarung Pagi-pagi sekali saya sudah bangun untuk mandi dan mempersiapkan diri. Walaupun sebenarnya udara saat itu sangat dingin, karena hujan yang tak kunjung henti sejak kemarin. Menurut para petugas, jika tidak ada perubahan jadwal, Presiden akan sampai pada pukul 08.00 WI!
B. Meskipun hujan terus turun, pagi-pagi sekali petugas sudah mulai melakukan tugasnya masing-masing. Ada yang membersihkan daerah sekitar kebun raya, sweeping, dan lain-lain. Bahkan ada pasukan bersenjata. Belum pernah saya melihat pengamanan seketat ini. Mendekati pukul 08.00 WIB, saya dan beberapa sepupu duduk di bagian teras depan vila. Sementara, para orang tua tetap asyik karaoke bersama. Sesuai jadwal, tepat pukul 08.00 WIB Presiden Soesilo Bambang Yudhoyono sampai dengan iring-iringan mobil polisi. Keluarga kami pun heboh dibuatnya. Semua keluar ke teras depan untuk menyambut kedatangan Presiden. Beberapa orang dengan menggunakan jas hujan dalam jumlah yang cukup banyak keluar dari mobil dan berjalan melintasi bagian depan vila kami. Karena, untuk mencapai bagian dalam kebun raya memang harus melewati vila yang kami sewa tersebut. Ternyata Presiden juga membawa rombongan keluarga besarnya, sama seperti yang kami lakukan. Terlihat Presiden berada di bagian paling dep!
an dengan dipayungi beberapa orang. Saya pun sibuk mengabadika!
n momen
tak terlupakan ini. Tanpa disangka, ternyata Presiden dan rombongannya berbelok menuju ke arah vila kami. Kami pun semakin histeris. Kami tidak menyangka kalau Presiden akan mampir ke vila kami itu. Setiap orang berlarian untuk menyambutnya dan bersalaman dengannya. Ternyata Bapak SBY adalah orang yang sangat ramah, ia menyalami kami satu per satu dengan senyum hangat. Untungnya di sana tidak ada orang lain selain keluarga kami, sehingga keadaan cukup aman dan tenang. Ada satu kejadian lucu yang terjadi saat itu. Salah satu kakak sepupu saya bersalaman dengan Presiden, dengan masih mengenakan sarung. Karena terburu-buru dan baru bangun tidur, tanpa sengaja ia lupa mengganti sarungnya dengan celana. Sampai ada seorang kerabat Presiden yang mengatakan bahwa ia adalah orang yang paling hebat, karena menyambut Presiden dengan mengenakan sarung. Setelah semua bersalaman, Presiden melanjutkan perjalanannya lagi menuju bagian dalam Kebun Raya Cibodas. Ia pun berpamitan dengan kami !
semua. Serentak, seluruh keluarga besar dan para pengawalnya mengikuti. Foto bersama Belum puas dengan pertemuan yang begitu singkat, kami sekeluarga turut mengikuti rombongan Presiden. Karena keinginan yang sangat besar untuk mengabadikan setiap kejadian pada saat itu, saya menerobos ke bagian depan rombongan untuk lebih dekat dengan Presiden dan keluarganya. Bapak SBY, Ibu Ani, beserta kedua anak dan menantunya berjalan berdekatan. Saya tidak menyangka kalau saya akan berada sedekat itu dengan mereka, hanya berjarak sekitar dua meter. Presiden mendengarkan keterangan-keterangan yang diberikan Kepala Kebun Raya. Sementara, yang lain hanya mengikuti sambil menikmati sejuknya udara dan indahnya pemandangan. Salah seorang dari anak Bapak SBY sempat berjalan terpisah saat itu. Saya langsung mengambil kesempatan ini untuk memintanya berfoto bersama. Awalnya saya takut ditolak, namun ternyata ia menerimanya dengan senang hati. Walaupun saat itu hujan turun, Presiden dan keluarg!
anya menyempatkan diri untuk bermain sepak bola bersama. Merek!
a terlih
at sangat senang. Sebelum kami mengakhiri perjalanan dengan keluarga Presiden, kami sempat berfoto bersama dengan mereka. Menyenangkan sekali rasanya bisa berada begitu dekat dengan keluarga orang nomor satu di Indonesia. Liburan kali ini benar-benar berkesan dan berbeda dengan liburan-liburan kami sebelumnya. Walaupun hanya beberapa saat, namun momen-momen ini tidak akan kami lupakan sampai kapan pun. Saya harap suatu saat saya bisa bertemu lagi dengan Presiden SBY dan berbincang-bincang dengannya tentang negara ini. Pengirim: Annisa Thabiina Permata Hijau Permai Blok BR 2/20, Kaliabang Tengah, Bekasi Utara, Jawa Barat
( )

No comments:

Post a Comment