Selasa, 14 November 2006.
Proyek Indorama Timbulkan Pencemaran Udara
Selasa, 14 November 2006 | 02:17 WIB
TEMPO Interaktif, Purwakarta:Pencemaran udara dari proyek pembangkit listrik tenaga uap PT Indorama Synthetics dikeluhkan warga Desa Cibinong, Kecamatan Jatiluhur, Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat. Pencemaran itu mengakibatkan sebagian warga sesak napas karena menghirup abu yang ditimbulkan.
Pencemaran kian terasa ketika angin bertiup kencang membawa abu lembut dari batu bara. "Baunya menyengat, dan abunya bikin sesak napas," kata Susi, siswa sebuah madrasah tsanawiyah yang tinggal di Kampung Sampih, kemarin.
Sumur tradisional ikut tercemar. Kendati warga berupaya menutup permukaan sumur dengan seng, tetap saja demu masuk ke dalamnya. "Pencemaran itu sangat menggangu," kata Emon Koswara, warga yang rumahnya dekat dengan Indorama.
Emon bersama 28 keluar yang lain telah meminta perhatian manajemen Indorama dengan memberi ganti untung tempat tinggalnya Rp 1 juta per meter per segi. Tuntutan itu ditawar pihak Indorama Rp 50 ribu per meter per segi.
Nilai yang ditawarkan, menurut Emon, termasuk kompensasi selama enam bulan warga yang mengalami gangguan kaibat uji coba pembangkit listrik berbahan bakar batu bara. "Debunya beterbangan," kata Emon.
Advisor PT Indorama Synthetics, Mr.Phene dan Aliaman Saragih, mengatakan, uji coba proyek tak pernah mengeluarkan limbah udara. "Itu nggak mungkin, selama uji coba kami menggunakan minyak bakar," kata Aliaman.
Debu yang beterbangan di Kampung Sampih, kata dia, berasal dari tempat lain yang diakibatkan kemarau panjang. "Kalau menimbulkan suara bising memang benar," tuturnya.
Aliaman menjelaskan, manajemen Indorama belum punya rencana membebaskan tanah dan rumah warga. Indorama, katanya, hanya pernah menawar tanah milik empat keluarga kurang mampu karena sangat membutuhkan dana. Harganya Rp 400 ribu per meter persegi. "Tapi penawaran itu tidak jadi karena warga yang lain ikut-ikutan menjual tanah mereka," ungkap Aliaman.
Lembaganya tak pernah dilibatkan dalam uji coba proyek.
"Padahal kami sudah menyurati Indorama agar melibatkan dinas lingkungan dan masyrakat sekitar proyek. Sampai sekarang tak ada jawaban dari surat yang kami kirim," kata Idat.
NANANG SUTISNA
No comments:
Post a Comment