Minggu, 18 Agustus 2002.
Metro
Irma Hutabarat : Keluarga Saya Terbebani Pemberitaan
18 Agustus 2002
TEMPO Interaktif, Jakarta:Irma Hutabarat mengaku keluarganya terbebani pemberitaan media massa belakangan ini. Apalagi terhadap tuduhan yang dilontarkan Government Watch (GOWA) yang semakin meluas dan menyudutkan. "Saya seakan-akan sudah menjadi tersangka. Padahal tuduhan itu tidak mendasar," kata Irma menjawab pertanyaan Tempo News Room usai konfrensi pers di Jakarta, Minggu (18/8) siang.
Konferensi pers itu sendiri digelar oleh tim penasehat hukum Irma dipimpin Maiyasyak Johan untuk meluruskan berita yang dinilai tidak berimbang. "Sampai sekarang saya bukan tersangka. Saya sendiri justru mempertanyakan. Kalau memang ada penggelapan, apa yang digelapkan? Kalau ada penipuan, siapa yang ditipu? Pidananya dimana?" tegas presenter ini berapi-api.
Menurut Irma , berita-berita itu menjadi beban anak-anaknya juga ibunya yang setiap hari was-was setelah membaca surat kabar. "Kalau saya sendiri kuat-kuat saja. Tapi orang tua saya kan tidak," kata Ketua Institute of Civic Education on Indonesia (ICE On Indonesia) ini.
Selama ini Irma mengaku tetap berusaha menanggapi isu-isu yang memojokan dirinya secara bijak. Sebab dia yakin tuduhan itu hanya berdasarkan asumsi. "Kami sekarang sedang meminta akuntan publik untuk melakukan audit. Nanti setelah semua selesai diaudit akan kami umumkan hasilnya. Semua akan jelas, apakah ada penggelapan, penipuan, seperti yang dituduhkan itu. Bahkan kami punya data-data lengkap, kemana saja dana itu disalurkan, siapa yang menerima dan berapa sisanya yang masih ada," tandas Irma.
Berkaitan dengan kasus ini, ICE on Indonesia telah mengajukan gugatan terhadap GOWA dan Farid Faqih ke Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, 14 Agustus 2002. Dalam gugatannya ICE on Indonesia menilai apa yang disampaikan pimpinan GOWA telah melontarkan fitnah terhadap lembaganya maupun pribadi Irma. Karena itu melalui tim penasehat hukumnya, ICE on Indonesia menuntut agar Farid meminta maaf yang dimuat di 14 media massa selama 7 hari berturut-turut. (Suseno - Tempo News Room)
No comments:
Post a Comment