Cari Berita berita lama

Republika - Telkomsel Luncurkan Dunia 3G

Jumat, 15 September 2006.

Telkomsel Luncurkan Dunia 3G






Prospek pasar Generasi Ketiga ini dinilai sangat menjanjikan.





JAKARTA -- Ditandai percakapan video call antara Direktur Utama PT Telkomsel, Kiskenda Surihardja, dan Direktur Marketing PT Toyota Astra Motor, Joko Tri Sanyoto, Telkomsel resmi meluncurkan layanan komunikasi Generasi Ketiga (3G), Kamis (14/9), di Jakarta. Terhitung sejak kemarin, pelanggan Telkomsel di Jakarta sudah bisa menikmati layanan 3G. ''Setelah Jakarta, layanan serupa dikembangkan di sembilan kota lain,'' kata Direktur Perencanaan dan Pengembangan Telkomsel, Bambang Riadhy Oemar, usai peluncuran Dunia 3G Telkomsel. Bambang menambahkan, aktivasi layanan 3G di luar Jakarta bergantung pada selesainya uji layak operasi (ULO) yang dilakukan Departemen Komunikasi dan Informatika (Depkominfo). Sertifikat ULO untuk Jakarta diperoleh Telkomsel pada 12 September 2006 lalu. Selain Jakarta, 3G akan dikembangkan di Bandung, Surabaya, Semarang, Yogyakarta, Medan, Batam, Balikpapan, Denpasar, dan Makassar. Khusus untuk Jakarta, tahap awal layanan baru bisa dinikmati di sen!
tra bisnis seperti kawasan segitiga emas dan kawasan antara Cawang hingga Mal Taman Anggrek. Tahap awal telah diaktifkan 100 NodeB (BTS khusus 3G). Untuk Jabotabek sendiri Telkomsel akan membangun 600 NodeB hingga akhir 2006. Untuk layanan di sepuluh kota tersebut, akan dibangun sekitar 3.000 NodeB. Dengan peluncuran ini, pelanggan Telkomsel yang telah memiliki telepon seluler 3G dan telah meregistrasi nomornya dengan mengetik "3G" dan dikirim ke nomor 3636, dapat menikmati layanan 3G Telkomsel. Jika dulu, saat menelpon hanya mendengar suara, kini mereka bisa saling melihat wajah masing-masing layaknya bertatap muka langsung melalui ponsel dengan salah satu layanan 3G, yakni video call. Telkomsel menawarkan empat kategori, yakni video call, mobile video streaming, high speed internet browsing, dan data download. Hingga akhir Oktober 2006, untuk komunikasi video call gratis pada lima menit pertama. Bila lebih dari lima menit dikenakan tarif normal seperti menelpon biasa. !
Untuk akses mobile TV gratis lima menit pertama. Lebih dari it!
u dikena
kan Rp 1.200 per menit untuk kartu Halo serta Rp 1.800 untuk Simpati, dan Kartu As. Sedangkan layanan mobile video kontennya gratis, hanya dikenakan biaya streaming Rp 12 per kilobyte. Tarif mobile video sama dengan tarif GPRS normal. Telkomsel juga memberikan sebanyak 10 SMS gratis kepada pelanggan yang telah melakukan registrasi antara 15-16 Agustus 2006. Pelanggan yang mendaftar setelah 13 September 2006 tidak mendapatkan bonus 10 SMS tersebut. Bambang mengaku optimistis dengan prospek 3G. Peluncuran Dunia 3G Telkomsel, kata dia, dilakukan pada waktu yang tepat di mana ponsel 3G yang beredar di pasar mencapai 500 ribu ponsel dalam berbagai jenis, masyarakat, dan lingkungan bisnis yang juga aware dengan kehadiran layanan 3G. Setelah Telkomsel, operator lain yang siap menggelar layanan serupa adalah Exelcomindo Pratama (XL). Pada Senin (12/9), XL mendapatkan sertifikat ULO untuk layanan 3G di Jabotabek. Kemarin, kembali diterima sertifikat ULO untuk lima kota yang lain, y!
akni Surabaya, Medan, Bandung, Batam dan Denpasar. "Proses uji XL 3G telah berlangsung di enam kota sejak tanggal 31 Agustus 2006 dan hari ini sertifikat resmi di enam kota telah kami terima," ungkap M Buldansyah, Direktur Network Operations XL. n tar Sekilas Generasi Ketiga (3G) * 'Impian jadi nyata'. Begitu moto yang diberikan kepada teknologi yang lebih familier disebut 3G. * Layanan 3G memungkinkan konsumen mengaplikasikan kombinasi layanan suara, teks, gambar, dan video streaming. * Juga, bisa mengakses komunikasi melalui internet broadband (internet pita lebar) secara bersamaan. Kapasitas pengirimannya juga lebih cepat. * Pada triwulan I 2007, Telkomsel menargetkan layanan 3G dapat diakses di 40 kota. * Potensi pelanggan Telkomsel menjadi aplikator 3G sekitar 5 juta nomor. * Jumlah pelanggan Telkomsel hingga pekan kedua Agustus 2006 mencapai 31,5 juta nomor, sementara target hingga akhir tahun mencapai 35 juta nomor. Sumber: Pusat Data Republika, September 2006.
( )

No comments:

Post a Comment