Kamis, 18 Juli 2002.
Aspal Buton Direkayasa Jadi Tahan RusakSanur, Bali, 18 Juli 2002 14:52Teknologi terobosan dalam memanfaatkan aspal alam Boton berhasil ditemukan, yakni mampu menekan kerusakan dari 20-30 persen menjadi sekecil mungkin. "Hasil ujicoba selama setahun pada jalan yang dibangun menggunakan aspal alam buton ini belum menunjukan adanya tanda-tanda mengalami kerusakan," kata Ir Soehartono, Tim Peneliti aspal alam Buton di Sanur, Kamis.
Sebelum tampil sebagai pembicara dalam Konferensi Regional Teknik Jalan ke-7 yang melibatkan 1.040 peserta seluruh Indonesia itu Mantan Direktur Utama Jasa Marga Departemen Pekerjaan Umum itu menambahkan, meningkatkan mutu aspal alam Buton dilakukan dengan menggunakan bahan campuran.
Bahan campuran yang diperoleh melalui hasil riset "Optima kreasi" mampu menekan resiko paling rendah terhadap kerusakan jalan yang menggunakan aspal alam Buton.
"Jika terobosan menekan kerusakan bagi penggunaan aspal alam Buton untuk pembuatan jalan berhasil dilakukan dengan baik akan dapat mempercepat pembangunan jalan di kawasan timur Indonesia," ujar Ir Soehartono.
Karena, menurutnya, biaya pembangunan jalan akan menjadi jauh lebih murah mengingat lokasi Buton berada di Kawasan Timur Indonesia. Jika bergantung pada aspal berminyak hasil galian di Cilacap maupun diimpor dari Singapura, lanjutnya, pembangunan di kawasan timur Indonesia terus terhambat ongkos.
"Makin ke timur Indonesia biaya transportasinya semakin mahal, pada sisi lain dana untuk pembangunan semakin terbatas, sementara yang ingin dijangkau masih cukup banyak," katanya.
Oleh sebab itu hasil penelitian yang dilakukan oleh "Optima Kreasi" diharapkan mampu mempercepat pembangunan sarana dan prasarana transportasi di kawasan timur Indonesia.
Ia menjelaskan, aspal alam Buton memiliki cadangan 300 juta ton, jika Indonesia setiap tahun membutuhkan satu juta ton, berarti persediaan di alam itu akan cukup mengantisipasi kebutuhan 300 tahun mendatang.
Oleh sebab itu teknologi yang dihasilkan diharapkan mampu mengurangi keraguan terhadap resiko kerusakan jalan, ujar Soehartono dengan menambahkan, di Indonesia ada sekitar 83.000 ton yang sudah dibagikan kepada PU kabupaten tidak dimanfaatkan secara maksimal.
Hal itu didasarkan atas kekhawatiran pembangunan jalan yang digarap dengan menggunakan aspal Buton cepat mengalami kerusakan. "Kekhawatiran itu kini tidak perlu terjadi," ujar Ir Soehartono. [Dh, Ant]
No comments:
Post a Comment