Cari Berita berita lama

Republika - Massa Antikomunis Tolak Papernas

Jumat, 30 Maret 2007.

Massa Antikomunis Tolak Papernas






LPI terprovokasi sehingga timbol bentrok di jalanan





JAKARTA -- Ribuan massa 'antikomunis' yang berasal dari berbagai organisasi masyarakat (ormas) berkumpul di sekitar tugu Proklamasi, Jalan Proklamasi, Jakarta Pusat, Kamis (29/3), sejak pukul 10.00 WIB. Mereka berkonsentrasi dan melakukan ''pagar betis'' di sekitar kawasan tersebut. Tujuan mereka adalah untuk mencegah masuknya massa Partai Persatuan Pembebasan Nasional (Papernas) yang akan melakukan apel akbar. Koalisi massa ormas itu, menilai, Papernas -- berdasarkan AD/ART-nya -- berbau aliran kiri dan merupakan reinkarnasi dari Partai Rakyat Demokratik (PRD). Charles Siregar, kordinator lapangan aksi massa penentang Papernas, menyatakan, jumlah massa yang terkonsentrasi mencapai sekitar 5 ribu orang. Dalam sebuah selebaran tercantum, mereka berasal dari berbagai unsur ormas, antara lain Forum Betawi Rempug (FBR), Front Pembela Islam (FPI), Masyarakat Bela Negara, Mahasiswa Anti Komunis, Front Islam Anti Komunis, Gerakan Nasional Patriot Indonesia, Alansi Anti Komun!
is (AAK), Forum Komunikasi '66 (FKE 66), HMI Depok, dan Korps alumni HMI (KAHMI). ''Ini sebagai respon terhadap bangkitnya isu komunis di masyarakat. Mereka sudah berani untuk deklarasi di sini,'' kata Charles kepada Republika. Sementara Kapolsek Menteng, Kompol Iskandar, mengatakan, Papernas tidak jadi melakukan deklarasi. ''Mereka mengirimkan surat pembatalan penggunaan tempat,'' katanya. Bentrok di jalanan Rupanya, massa Papernas dengan membawa sejumlah kaum ibu dan anak-anak, saat itu berkeliling ke beberapa tempat dengan delapan bus untuk melakukan unjuk rasa. Mereka juga mengibarkan bendera ''Rakyat Miskin Kota''. Target unjuk rasa yaitu di Kantor Depdiknas, Hotel Shangrila, Depnakertrans, dan tadinya akan berlanjut di Tugu Proklamasi untuk mengadakan apel akbar. Isu yang diusung mereka adalah nasionalisasi industri pertambangan dan protes terhadap penarikan buku sejarah yang tidak menyantumkan pemberontakan Partai Komunis Indonesia (PKI). Namun, sebelum tiba di Shang!
rila, di sekitar Gedung Arthaloka, Dukuh Atas, Jalan Sudirman,!
Jakarta
Pusat, massa Papernas berpapasan dengan massa beratribut Laskar Pembela Islam (LPI) asal Tangerang. LPI yang hendak menuju kediaman pimpinan FPI, Habib Rizieq Shihab, di kawasan Petamburan, mengaku terprovokasi oleh sikap beberapa massa Papernas yang menggerak-gerakkan tangan seperti menantang berkelahi. Terjadilah saling-serang yang diwarnai hujan batu sehingga kaca bus yang membawa massa Papernas ada yang mengalami kerusakan pecah kaca. Fungsionaris Papernas, Yudi Wibowo, mengatakan, sekitar 4-5 orang aktivisnya terpaksa dirawat di rumah sakit, sementara belasan orang lainnya. Sedangkan Kanit Reskrim Polsek Tanah Abang, Iptu Saiful Anwar, ikut menjadi korban luka saat melerai bentrokan. Sementara empat aktivis LPI yang terprovokasi, diamankan di Polsek Tanah Abang, mereka dituduh memicu penyerangan.
(cep/zak/ant )

No comments:

Post a Comment