Selasa, 8 Agustus 2006.
Lebanon Ajukan Revisi Draf Resolusi Dewan Keamanan PBB
Beirut Ajukan Revisi Draf Resolusi
BEIRUT -- Makin gencarnya gempuran udara Israel ke Beirut, tidak menyurutkan upaya damai yang hendak dirajut melalui jalur diplomasi. Sejumlah Menlu dari negara-negara di kawasan Timur Tengah, kemarin (7/8) berkumpul di Beirut, ibu kota Lebanon. Mereka membahas rancangan resolusi Dewan Keamanan PBB yang ditawarkan Prancis dan disepakati AS itu. Berbicara dengan penuh emosi, PM Lebanon, Fuad Siniora, mengungkapkan sekali lagi betapa pentingnya penghentian peperangan yang dipantik Israel sejak 12 Juli lalu itu. ''Kami menginginkan adanya gencatan senjata secepatnya,'' kata Siniora di hadapan menlu Arab, kemarin. Ada tujuh poin tambahan yang dianggap mendesak harus dilakukan oleh DK PBB. Di antaranya adalah menghentikan agresi Israel segera setelah 72 jam gencatan senjata, adanya pasukan perdamaian, pertukaran tahanan, pemulangan warga Lebanon yang mengungsi, dan mengungkap peta ranjau yang ditebar Israel di selatan Lebanon. Pertemuan darurat para Menlu negara Arab it!
u juga menghendaki adanya perubahan teks draf yang dinilai merugikan pihak Lebanon. Siniora mengusulkan adanya percepatan pengiriman tentara Lebanon ke daerah penyangga dengan dukungan pasukan perdamaian PBB. ''Ini untuk menyakinkan bahwa ribuan serdadu Israel dipastikan meninggalkan selatan Lebanon,'' katanya. Zona penyangga yang dimaksud meliputi kawasan di antara garis biru, sebuah perbatasan tak resmi Israel-Lebanon dan Sungai Litani. Lebanon juga mendesak agar rancangan itu mengacu pada kawasan pertanian Sheba yang diduduki Israel. Dubes Lebanon di PBB, Nouhad Mahmoud, mengatakan, apa yang diusulkan Prancis-AS itu dinilainya sebagai hal yang tak bisa diimplementasikan. Ini karena tidak ada klausul yang memerintahkan Israel meninggalkan Lebanon setelah konflik berakhir. Resolusi tersebut rencananya dibahas kembali oleh ke-15 anggota DK PBB pada Senin (7/8), setelah mendapatkan masukan dari sejumlah pihak. ''Fokus kita adalah bagaimana tanggapan dari Fuad Siniora (PM L!
ebanon),'' kata Dubes Prancis untuk PBB, Jean-Marc de la Sabli!
ere, kem
arin. Selanjutnya, voting akan dilakukan pada Selasa (8/8). Menkeh Israel, Haim Ramon, menilai, draf resolusi itu bagus buat negaranya. ''Tapi, kita tetap mempunyai tujuan milter akan dan akan meneruskan menyerang Hizbullah,'' kata Ramon.ap/afp/lan/has
( )
No comments:
Post a Comment