Kamis, 4 September 2003.
Populasi Burung Maleo Terancam PunahKendari, 4 September 2003 11:30Populasi maleo, salah satu burung langka di Sulawesi Tenggara (Sultra), kini terancam punah, menyusul maraknya aksi perburuan, terutama telurnya, yang dilakukan masyarakat setempat.
"Di tahun 1980-an, kalau kita mengunjungi habitat burung maleo di Sultra, mudah sekali menemukannya. Sekarang sudah sulit, karena populasinya semakin menyusut akibat maraknya perburuan," kata anggota DPRD Sultra, Drs La Ode Ate di Kendari, Kamis.
Habitat burung maleo di Sultra di antaranya di kawasan obyek wisata Pantai Taipa dan Toli-toli (Kabupaten Kendari), Kecamatan Bonegunu dan Kulisusu (Kabupaten Muna) serta Tanjung Peropa (Kabupaten Konawe Selatan).
La Ode Ate mengatakan, sesuai hasil pengamatan di lapangan, menyusutnya populasi burung maleo di Sultra juga karena habitatnya telah rusak. Di Buton utara misalnya, habitat maleo di wilayah itu telah dialihfungsikan menjadi areal pertanian.
Begitu pula di Tanjung Peropa, kendati statusnya sebagai kawasan konservasi, habitat burung maleo di kawasan itu tidak luput dari aksi perusakan yang dilakukan masyarakat saat mengambil rotan.
"Kondisi ini tidak bisa dibiarkan karena burung maleo merupakan kekayaan Sulawesi yang tidak ada di daerah lain di dunia. Kita akan dicaci maki oleh generasi mendatang, kalau burung itu sampai punah," katanya.
Oleh karena itu, ujarnya, semua instansi terkait harus melakukan langkah-langkah kongkret untuk menyelematkan burung maleo itu. Masyarakat juga harus membantu melestarikanya dengan cara tidak lagi mengambil telurnya.
La Ode Ate mengatakan, ia akan membawa masalah terancam punahnya populasi burung maleo itu pada pembicaraan di tingkat komisi, selanjutnya mengundang pihak-pihak terkait untuk membahas upaya-upaya penyelematannya.
Telur burung maleo banyak diburu masyarakat karena harganya cukup mahal yakni mencapai Rp 10.000/butir. Telur burung meleo ini konon banyak mengandung zat yang bisa menyembuhkan berbagai jenis penyakit. [Tma, Ant]
No comments:
Post a Comment