Cari Berita berita lama

Pengganti Sultan Deli, Bocah Delapan Tahun

Jumat, 22 Juli 2005.
Pengganti Sultan Deli, Bocah Delapan TahunMedan, 22 Juli 2005 17:38Penobatan Raja yang masih bocah sekitar 200 tahun lalu terulang kembali di Istana Maimon Medan Jumat dengan dinobatkannya Tengku Mahmud Arya Lamanzizi (8) sebagai Sultan Deli XIV menggantikan ayahnya Sultan Deli XIII Letkol Inf Tito Otteman Mahmud Perkasa Alam (39), Jumat.

Penobatan ditandai penyerahan Pedang Bawar kepada Arya yang langsung menyarungkan ke pinggangnya dan itulah sebagai pertanda Sulthan Deli baru telah diangkat yang kemudian disambut spontan keluarga Kesultanan Melayu Deli itu bagaikan dikomando "Daulat Tuanku, Daulat Tuanku, Daulat Tuanku".

Sultan Deli XIII Tengku Tito Otteman Mahmud Perkasa Alam yang meninggal dalam kecelakaan pesawat militer di Bandara Malikul Saleh, Aceh Utara menurut adat Melayu Deli belum bisa dimakamkan sebelum dinobatkannya Sultan yang baru, karena tradisi Istana menyebutkan "Raja Mangkat Raja Menanam".

Kata-kata Raja Mangkat Raja Menanam itu maksudnya adalah bila seorang Raja meninggal maka yang menguburkannya harus Raja pula dan setelah penobatan Arya sebagai Sultan Deli XIV maka jenazah perwira TNI yang beristeri putri "angin mamiri" anak mantan Pangdam VII Wirabuana dan gubernur Sulawesi Selatan tersebut baru dimakamkan dihalaman Mesjid Raya yang merupakan bagian dari Istana Maimon.

Kalangan Istana Maimon mengatakan, tugas-tugas Sultan Deli sampai Arya akil Baligh akan dilaksanakan Wali Sultan Raja Muda Tengku Hamid Oesman Deli Khan yang dalam acara agung itu membimbing Sultan "cilik".

Penobatan bocah atau belum akil baligh itu menjadi Sultan Deli juga terjadi sekitar 200 tahun lalu ketika pendiri Istana Maimon Sultan Makmud Al Rasyid mangkat digantikan Putra Mahkota Sultah Mahmud Al Rasyid atau Sultah Deli IX .

Pemakaman Sultan Deli XIII yang lahir di Malaysia dengan jabatan kemiliteran terakhir adalah Dan Yonif 312/KH dilaksanakan secara militer dihadiri Pangdam Siliwangi Mayjen TNI Sriyanto, para pejabat Sumut, Kota Medan, ribuan masyarakat Melayu dan para kerabat Istana. [EL, Ant]

No comments:

Post a Comment