Cari Berita berita lama

detikcom - Ingin Bayi, Sukarela Ngeseks dengan Pendonor Sperma

Rabu, 17 Oktober 2007.
Ingin Bayi, Sukarela Ngeseks dengan Pendonor Sperma
Ana Shofiana S - detikcom
London - Wanita single yang ingin punya bayi tak melulu harus ke Bank Sperma. Sebuah layanan online memungkinkan wanita menunjuk langsung pria pendonor spermanya, lalu... bobo bersama.

Ini bukan rekayasa. Jasa website pendonor sperma sudah dirasakan langsung oleh Lisa Evans yang kini memiliki anak lelaki bernama Elliot. Ya, Elliot adalah bayi hasil bobo-bobo Lisa dengan seorang dokter bernama John.

Lisa memilih John yang menjadi calon pendonor sperma di website Inggris yang memang mempertemukan pemakai jasa dan pendonornya. Jika tidak ada keberatan, kedua pihak bertemu. Jika setuju, mereka tidak pergi ke Bank Sperma, melainkan melakukan hubungan seks bersama.

Nah, Lisa yang seorang pengasuh anak sudah sepakat dengan John. Mereka akan melakukannya dengan cara konvensional. "Lebih natural untuk mendapatkan anak," kata John, seperti diberitakan Dailymail, Rabu (17/10/2007).

Lisa yang berusia 37 tahun mengaku gugup pertama kali melakukannya. Dia merasa aneh sekamar dengan John yang merupakan orang asing baginya.

"Tapi John orang yang baik, dari kalangan menengah ke atas, dan pandai berbicara. Yang saya pikirkan adalah betapa saya sangat menginginkan anak dan dia bisa menjadi pria yang bisa memberikannya," tutur Lisa.

"Ketika dia mengatakan, ayo, apalagi yang kita tunggu? Saya berpikir, kenapa tidak. Dan saya berhubungan seks dengannya. Saya sadar ini berisiko, tapi kesuburan saya ada batasnya. Saya menginginkan anak sebelum terlambat," ujarnya.

Kasus Lisa ini merupakan buntut dari berubahnya aturan di Inggris 1,5 tahun lalu yang menyatakan bayi tabung diperbolehkan mengetahui ayah biologisnya. Nah, ini membuka peluang donor sperma via website, yang mempertemukan langsung pendonor dengan pemakai jasa.

Menurut Lisa, banyak keuntungan menggunakan jasa website ketimbang pergi ke Bank Sperma. Jika di Bank Sperma, Lisa bisa merogoh kocek hingga Rp 18,4 juta. Sedangkan melalui jasa website itu, dia bisa mendapatkannya gratis.

Dia hanya perlu mendaftar dan membayar iuran untuk bergabung ke website tersebut dengan membayar sekitar Rp 552 ribu saja. Lagipula sperma yang didapatnya juga lebih fresh ketimbang yang didinginkan.

Namun cara Lisa mendapatkan bayi itu tidaklah benar-benar simpel. Ada tuntutan moral dan pandangan masyarakat yang harus dipikirkan, meski bagi Lisa, semua itu sudah dipikirkan masak-masak.

Di saat usianya menginjak 35 tahun, dia belum mendapatkan pasangan yang cocok untuk menjadi suaminya. Namun dentingan bel terus berbunyi memperingatkan bahwa kesuburannya akan hilang dalam hitungan waktu.

Segala kemungkinan untuk memiliki anak sempat terpikir. Mulai dari berkenalan dengan pria asing di jalan, berhubungan seks dengan teman prianya, hingga bayi tabung yang merepotkan. Namun berkat informasi dari temannya, dia ikut bergabung dengan website pendonor sperma tersebut. Hasilnya, tanpa pasangan hidup di sisinya, Lisa kini memiliki Elliot.
(ana/sss)

No comments:

Post a Comment