Selasa, 17 Desember 2002.
Pemuda NTB Temukan Alat Panggil IkanMataram, 17 Desember 2002 17:20Seorang pria kreatif, Lalu Selamet Martadinata berhasil menemukan alat pemanggil ikan terbuat dari alat sederhana dilengkapi cahaya lampu dan suara khas yang bisa mendatangkan ikan dalam radius lingkaran 500 meter.
Selamet penemu alat teknologi terapan bersama 12 penemu lainnya mendapat penghargaan dari Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB), Drs H Harun Al Rasyid MSi berupa tropi dan dana pembinaan kreativitas masing-masing sebesar Rp2,3 juta yang diserahkan pada peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) Ke-44 Provinsi NTB.
Pemuda kreatif lulusan STM di Bandung yang hobi mengutak-atik barang elektoronik ini mengatakan, ide membuat alat pemanggil ikan dari bahan sederhana ini berawal dari keprihatinannya terhadap kian maraknya penangkapan ikan dengan bahan peledak (bom).
Alat panggil ikan temuan Selamet tersebut berbentuk tabung yang dibuat dari bekas tempat garam dan merica yang dilengkapi dengan baterai kecil guna menyalakan empat lampu kerlap-kerlip mirip dengan cahaya plankton, yang menjadi makanan ikan.
Selain itu juga dilengkapi dengan suara mirip dengan pluit anjing, dan suara itu hanya bisa didengarkan oleh anjing dan tidak bisa didengarkan manusia. Suara inilah yang didengar dan menarik kelompok ikan untuk datang.
"Kalau dimasukkan ke dalam air lampu berfungsi sebagai pengganti plankton dan bunyi khas berfungsi untuk merangsang ikan datang mendekati alat tersebut," katanya.
Kalau benda berupa tabung tersebut dimasukkan ke dalam air laut maupun kolam air tawar, maka secara otomatis balon yang ada pada alat itu menyala terang dan mengeluarkan bunyi khas yang hanya bisa didengar oleh ikan.
"Selanjutnya sekitar 15 menit sekumpulan ikan dari berbagai jenis, seperti baronang, layur, dan lobster mendatangi alat tersebut dan anehnya ikan-ikan tersebut seperti tersihir, tidak mau meninggalkan alat itu," katanya.
Ia menambahkan, dengan berkumpulnya berbagai jenis ikan mengerumuni alat tersebut, maka nelayan tinggal menangkapnya baik menggunakan pancing maupun jaring.
Menurut Selamet, alat pemanggil ikan tersebut pernah diujicobakan di perairan laut Batu Nampar, Lombok Timur dan ternyata cukup berhasil mendatangkan berbagai jenis ikan, sehingga alat ini bisa dijadikan alternatif bagi nelayan untuk meningkatkan hasil tangkapannya.
"Selama ini para nelayan sering mengejar ikan hanya dengan melihat tanda-tanda yang ada di sekitarnya dan ini sering sia-sia, karena ketika didekati ikan berpindah ke tempat lain sebelum berhasil ditangkap," ujarnya.
Selamet mengatakan, cahaya lampu dan getar suara alat pemanggil ikan temuannya mampu menembus dasar laut hingga 500 meter secara melingkar dan horizontal.
Pria penemu teknologi terapan ini mengatakan, alat pemanggil ikan tersebut akan terus disempurnakan sehingga semua jenis ikan bisa dipanggil dan setelah sempurna akan diproduksi secara massal, kemudian dipasarkan dengan harga Rp125.000 per unit. [Tma, Ant]
No comments:
Post a Comment