Cari Berita berita lama

KoranTempo - Pembunuh Istri Pangeran Perak Dihukum 14 Tahun

Kamis, 30 Januari 2003.
Pembunuh Istri Pangeran Perak Dihukum 14 TahunTAIPING -- Misteri pembunuhan Hasleza Ishak, istri kedua Pangeran Raja Jafar Raja Muda Musa, garis kedua dalam hierarki kesultanan Perak, Malaysia, terungkap. Sang pembunuh, Mad Saad Mat Isa, 50 tahun, petani yang semua menolak dituduh membunuh mengakui perbuatannya kemarin. Mat Saad, yang dinyatakan bersalah dan dijatuhi hukuman 14 tahun penjara, mengaku bahwa perbuatan itu dilakukannya atas suruhan orang lain dengan imbalan 5.000 ringgit Malaysia (sekitar Rp 12 juta). Menurut pengacaranya, Manjit Singh, penculikan terhadap Hasleza, mantan model yang berusia 26 tahun itu dilakukan pada 6 Oktober 2002. Tapi Mat Saad langsung panik saat aksinya ketahuan dua pengendara sepeda motor. Ia lantas memukul Hasleza agar tak berteriak. "Pada saat itu, korban sesungguhnya sudah tewas. Kemudian Mat Saad lagi-lagi panik dan membenamkan mayat Hasleza di bawah jembatan," kata Singh. Kasus pembunuhan ini sempat menjadi sorotan publik Malaysia ka!
rena dicurigai didalangi oleh istri pertama Pangeran Raja Jafar, Raja Nor Mahani Raja Shahar Shah. Namun, kantor berita Bernama tak menjelaskan apakah Raja Nor benar-benar terlibat dalam aksi Mat Saad itu. afp/bernama

Filipina Desak Belanda Ekstradisi Pemimpin Komunis

MANILA -- Filipina mendesak pemerintah Belanda untuk segera mengekstradisi pemimpin Partai Komunis Filipina (CPP) yang bermarkas di Utrecht. Permintaan itu diajukan dengan tuduhan bahwa Jose Maria Sison, sang pemimpin komunis Filipina, telah melakukan pembunuhan terhadap anggota kongres Filipina pada 2001. "Dengan dakwaan pembunuhan terhadap Jose Maria Sison, kami sekarang ini memiliki alasan kuat untuk meminta pemerintah Belanda segera mengembalikan dia (Sison) ke Filipina," demikian pernyataan juru bicara kepresidenan Filipina Ignacio Bunye. "Kami berharap ini cukup untuk membuat pemerintah Belanda bisa menerima alasan bahwa Sison diminta bukan untuk alasan politik, tapi karena tindakan kriminal yang dilakukannya." Sison hidup dalam pelarian di Utrecht. Di pengasingannya, ia mengendalikan CPP dan Front Demokratik Nasional. Sison dan tujuh petinggi CPP lainnya diburu polisi Filipina atas tuduhan membunuh anggota kongres Rudolfo Aguinaldo. afp

Serangan ke Irak Bisa Menolong Al-Qaidah

PARIS -- Hakim antiteroris ternama Prancis, Jean-Louis Bruguiere, kemarin memperingatkan bahwa serangan ke Irak secara otomatis bisa memperkuat jaringan teroris Al-Qaidah. Serangan itu, kata Bruguiere, akan mendorong minat para pemuda untuk bergabung dalam jaringan itu sekaligus meningkatkan ancaman keamanan di Eropa dan Amerika Serikat. "Al-Qaidah dan kelompoknya akan memanipulasi situasi untuk meningkatkan rekrutmen mereka dengan menyerukan jihad. Saya khawatir, jika itu terjadi--aksi militer tanpa kesepakatan internasional--itu menjadi alasan kuat mereka menjaring orang lain," kata Bruguiere. afp

No comments:

Post a Comment