Rabu, 26 November 2008.
KETEGANGAN menyelimuti suasana di kabin pesawat Lion Air nomor penerbangan JT 771 rute Makassar-Manado yang Rabu (26/11) dialihkan pendaratannya sementara waktu ke Bandara Jalaludin, Gorontalo. Mereka seharusnya tiba di Bandara Sam Ratulangi Manado sekitar pukul 14.00 WITA, setelah meninggalkan Bandara Internasional Hasanuddin pada pukul 12.25 WITA.
Pesawat sempat berputar- putar di angkasa Manado, dan mengalami lima guncangan keras di tengah cuaca buruk. Pengumuman pilot yang mengatakan pesawat tidak bisa mendarat karena cuaca buruk dan dialihkan ke Gorontalo membuat para penumpang makin shock.
Mecky Wurangian (30), penumpang pesawat Lion Air JT 771 mengatakan pesawat berputar-putar tiga kali selama sekitar 15 menit di wilayah Manado. Tujuh orang penumpang enggan diterbangkan kembali ke Manado dengan pesawat yang sama karena trauma akibat guncangan.
Pengalaman mendebarkan juga diungkapkan Diding (40), pegawai swasta yang berangkat dari Jakarta tujuan Manado menggunakan pesawat Lion Air pukul 05.00 WIB. Pesawat itu dialihkan ke Bandara Pattimura Ambon, sebelum terbang kembali ke Manado setelah cuaca dilaporkan membaik.
'Pesawat berputar-putar di sekitar Manado tiga sampai empat kali, kemudian dialihkan ke Ambon,' kata Diding. Di Ambon pesawat menunggu sekitar tiga jam. Saat di pesawat Diding mengaku cemas karena teringat peristiwa jatuhnya pesawat AdamAir beberapa tahun lalu.
'Dalam hati saya terus menerus berdoa agar selamat sampai Manado,' ujar Diding sembari mengelus-elus dadanya.(Herviansyah/David Perdana Kusuma)
Sumber : Tribun Manado
No comments:
Post a Comment