Rabu, 29 Oktober 2008.
Menghadapi bentuk rumah dengan sudut-sudut miring, tidaklah mudah. Tapi dengan ide-ide kreatif, apa yang tadinya terlihat janggal, justru bisa menjadi jantung keindahan dalam rumah.Membeli rumah 'jadi” memiliki tantangan yang berbeda dibandingkan membangun rumah sendiri. Kita dihadapkan pada bentuk bangunan yang sudah 'jadi”, sehingga penataan interior harus disesuaikan dengan bentuk yang sudah ada.Tantangan ini bisa jadi tambah besar kalau si arsitek perumahan senang bereksperimen dengan membuat denah yang sedikit melenceng dari pakem-pakem yang umum dipakai. Memang bentuk rumah jadi unik dan tidak pasaran. Tapi untuk menatanya juga dibutuhkan ide-ide yang unik dan kreatif.Tantangan besar juga bisa kita jumpai ketika membeli rumah seken (bekas) yang sudah dilengkapi beberapa perabot yang diletakkan di beberapa tempat.Dua kondisi inilah yang dihadapi Johanes Herry K. (37). Beberapa bulan lalu, pria yang bekerja sebagai akuntan di sebuah rumah sakit internasiona!
l ini membeli rumah seken yang sudah dilengkapi beberapa perabot, dengan bentuk rumah yang sedikit tidak umum—banyak memiliki dinding miring. Rumah tipe Anggrek Loka di perumahan Bumi Serpong Damai, Tangerang ini pernah memenangkan sebuah lomba yang diadakan oleh sebuah pengembang, untuk desain denah.Transaksi Dalam SemalamSebelum pindah ke rumah baru ini, Herry tinggal di daerah Cawang. Ia memilih untuk pindah ke BSD karena lingkungannya yang nyaman. Sarana transportasinya juga memadai. Jika ingin bepergian tanpa kendaraan pribadi, tersedia angkutan kota (angkot) menuju shuttle bus. Shuttle bus-nya sendiri berangkat setiap jam, dari BSD menuju kota.'Begitu pertama lihat, saya langsung jatuh cinta pada rumah ini,” cerita Herry. Lingkungannya, bentuk rumahnya sendiri, dan beberapa perabot yang ditinggali oleh pemilik lama, dirasakan Herry cocok dengan apa yang diinginkannya. Karenanya, setelah melihat-lihat, ia langsung 'mengejar” si pemilik. Hasilnya, tran!
saksi pembelian selesai dalam 1 hari!Tinggal Bersama Orang Tua!
Sebagai
lajang, Herry tinggal bersama ibu dan kakak perempuannya. Karena hanya ditinggali empat orang—satu lagi pembantu—ia tidak merasa perlu untuk meningkat rumah seperti tetangga-tetangganya. 'Segini saya rasa sudah mencukupi, ya,” ujar pria yang sedang meneruskan pendidikannya ke jenjang S2.Ibu yang sudah sepuh ditempatkan di kamar yang ada di sayap kanan, yang letaknya bersebelahan dengan kamar mandi dan memiliki jendela ke halaman belakang. Sedangkan Herry sendiri menempati ruang tidur utama di sayap kiri, yang dilengkapi kamar mandi di dalamnya. Ruang tidur ini berukuran lebih besar dibandingkan ruang tidur lainnya, karena Herry meletakkan meja kerja di dalamnya. Di meja inilah ia biasa membaca buku.Sulitnya Mengatasi Sudut yang MiringWaktu membeli rumah ini, ada beberapa perabot yang disertakan di dalamnya, di antaranya rak TV, meja console, meja di ruang duduk, dan sofa. Perabot-perabot tersebut berwarna hitam dan coklat. Karena itu saat membuat perabot la!
innya, Herry juga memilih warna hitam dan coklat yang tidak jauh berbeda, agar semua perabot berada dalam satu nuansa. Bagi Herry, ini adalah tantangan sendiri. Juga ketika ia harus memilih warna tirai, cat dinding, atau mengganti upholstery sofa agar semua nyaman di mata.Kesulitan lainnya adalah mengakali dinding-dinding yang miring. Rumah ini memang memiliki beberapa sudut yang tidak siku-siku. Seperti yang terlihat pada denah, munculnya dinding miring ini diakibatkan adanya satu ruang—yaitu ruang keluarga yang berada di tengah—yang seolah-olah 'diputar” arahnya sekitar 45 derajat ke arah kanan. Jadi ruang tersebut sebetulnya tetap berbentuk persegi panjang, hanya saja arahnya diagonal.Namun menghadapi kesulitan tersebut, Herry lebih memilih untuk mencari trik agar sudut yang miring terlihat tidak terlalu miring ketimbang melakukan renovasi. Satu-satunya perubahan yang dilakukan adalah mengubah jendela di dekat meja makan. Jendela yang tadinya hanya seti!
nggi pinggang, diubah menjadi jendela panjang mencapai lantai.!
Rencana
nya, area di luar jendela itu akan dibuat taman, sehingga dari meja makan ada pemandangan indah ke arah luar.Sedangkan untuk mengakali bentuk ruang yang diagonal, Herry membuat rak TV khusus, yang diletakkan di sebuah dinding yang miring. Rak tersebut dirancang agar panjangnya pas dengan panjang dinding, dan berbentuk segitiga. Pada salah satu sisi rak itu dibuat dinding kaca, dan dinding itu dimanfaatkan untuk meletakkan pajangan berukuran kecil. Kemudian sofa untuk menonton TV diletakkan berhadapan dengan TV, juga di dinding yang miring.Tampaknya trik ini berhasil. Karena sofa dan TV letaknya berhadapan, ruangan ini jadi terkesan 'lurus”. Dan sebetulnya bentuk ruang yang diagonal seringkali mampu menghadirkan kesan ruang lebih luas, dan—tentu saja—tampilan yang berbeda. Malah bentuk rak TV yang unik ini menurut Herry menjadi sentral dari rumah ini.Jadi, jangan dulu cepat menyerah menghadapi bentuk rumah yang sedikit 'janggal”. Dengan ide-ide kreatif!
, kejanggalan itu justru bisa menjadi jantung keindahan dalam rumah. (dek/http://www.tabloidrumah.com)LOKASI: KEDIAMAN JOHANES HERRY, BSD, TANGERANG
No comments:
Post a Comment