Cari Berita berita lama

detikcom - Siasati Tekanan Ekonomi, Herman Ubah Gerobak Motor Jadi Angkot

Jumat, 15 Pebruari 2008.
Siasati Tekanan Ekonomi, Herman Ubah Gerobak Motor Jadi Angkot
Ari Saputra - detikcom

Gerobak motor roda 3 Herman (ari saputra/detikcom)
Jakarta -
'Gerobak motor' beroda tiga tentu sudah tidak asing lagi bagi kita. Alat transportasi ini umumnya hanya untuk mengangkut barang. Namun di kawasan Tanjung Priok, kendaraan ini mulai dialihfungsikan menjadi angkutan umum.Kreativitas warga di ujung utara Jakarta itu berawal dari desakan ekonomi yang tak kunjung usai.Herman (27), misalnya. Warga Semper Barat RT 11 RW 05 tersebut merombak 'gerobak motor' miliknya menjadi angkutan umum murah meriah. Sekali jalan, penumpang cukup membayar Rp 500 sampai Rp 1.500."Awalnya cuma ngangkut barang. Tapi nggak dapat banyak, orang masih pada suka pakai colt bak (kendaraan bak terbuka). Saya akhirnya mengubah ini jadi buat angkutan umum," ungkap Herman saat menunggu calon penumpang di Pasar Sindang, Koja, Jakarta Utara, Jumat (15/2/2008).Lantaran bentuknya yang mungil, dia biasanya hanya menarik penumpang anak-anak SD atau SMP. Sementara penumpang dewasa masih enggan menggunakan angkot baru ini. Lagi pula, dia sering dilabrak sopir Mikrolet !
jika ketahuan mengangkut penumpang dewasa."Sering dimarahi kalau ketemu Mikrolet. Jadinya nyari anak pulang sekolah. Kalau nggak, ibu-ibu pulang pasar. Ini kan nggak pakai trayek, bisa langsung sampai rumah. Bayarnya Rp 5.000 saja kalau dekat-dekat sini," ungkap Herman.Mengenai penyimpangan kegunaan kendaraan miliknya itu, Herman tidak mengelak. Karena itu, ia memilih jalur perkampungan yang tidak ada polisi lalu lintasnya."STNK-nya kan bukan untuk pelat kuning. Di jalan kampung aja biar nggak ditilang," kilah bapak dua anak tersebut.Menurutnya, beberapa teman kemudian mengikuti jejaknya. Herman memperkirakan saat ini ada 8 rekannya yang mencoba mengadu peruntungan seperti dia."Sesekali ngumpul untuk ngomongin tarif, biar nggak ada perang (tarif). Lumayan sehari bisa bawa pulang Rp 25.000-Rp 30.000, sudah termasuk bensin," pungkasnya.Dan, grung... grung..., Herman kembali menarik tuas gas, mengantar seorang ibu pulang dari pasar.
(
Ari
/
umi
)



Komentar terkini (6 Komentar)





Baca Komentar



Kirim Komentar



Disclaimer






detikForum
Register | Today's Posts



Terbaru

Tarif telepon... putraadiprana siapa yang paling jujur ... Bobby SantTerowongan JORR... suparto1960



Teraktif

Transjakarta [Merger Thre... melYang Sewot Sama P L N Mas... bebekterbangPelecehan Seksual di Tran... juliansaid





Informasi Pemasangan Iklan Banner:
Elin Ultantina
Email : iklan@detiknews.com
Telepon. 62-21-7941177 ext.520,526

SMS Iklan
ibu yanah (628159788123)

No comments:

Post a Comment