Cari Berita berita lama

detikcom - Tawuran Warga di Kemayoran, Satu Orang Tertembak

Minggu, 16 Oktober 2005.
Tawuran Warga di Kemayoran, Satu Orang Tertembak
Kemas Irawan Nurrachman - detikcom

Jakarta -
Naas betul nasib Faisal (16). Remaja tanggung ini terkena peluru nyasar yang ditembakkan aparat kepolisian Polsek Kemayoran saat membubarkan tawuran di Kemayoran, Jakarta Pusat.

Faisal yang juga warga Sunter, Bentengan 6, RT 13/05, Jakarta utara ini, tiba di RS Penyakit Infeksi (RSPI) Sulianti Saroso, Sunter, Jakarta Utara, Minggu (16/10/2005) sekitar pukul 09.30 WIB.

Sehabis santap sahur, biasanya sebagian umat muslim mengisi waktu dengan tadarus, berolahraga, bahkan tidur. Namun, sejumlah remaja Kemayoran dan Sunter Muara malah melakukan tawuran.

Berdasarkan penuturan rekan Faisal, Wili (15), yang ditemui di RSPI, tawuran terjadi sekitar pukul 06.00 WIB. Saat itu, dua kelompok warga yang berjumlah sekitar 500 orang itu, tumplek di jalan layang Kemayoran.

Kedua kubu itu bukan berolahraga atau berjalan santai usai sahur, tapi perang petasan. Mungkin tidak bisa menahan emosi atau memang sudah terbiasa, akhirnya, perang petasan itu berlanjut menjadi perang batu dan senjata tajam. "Setiap minggu di bulan Ramadan selalu tawuran. Tapi baru kali ini yang paling parah," tutur Wili.

Menurut keterangan Wili, kedua kubu terlihat membawa sejumlah senjata tajam, antara lain golok, celurit, samurai dan anak panah. Bahkan, Wili sempat melihat ada warga yang membawa bom molotov.

Wili menceritakan, polisi sebelumnya sudah mencium adanya gelagat tawuran yang kembali terjadi. Alhasil, sekitar tiga bus polisi disiagakan untuk melerai tawuran antara warga Kemayoran dan Sunter Muara itu. Polisi pun tampak memisahkan dua warga yang bentrok. Tapi, tindakan polisi untuk melerai dicueki kedua kelompok warga itu. Warga tetap saling melempari dari kedua arah.

Peperangan pun dianggap sudah memanas. Akhirnya, aparat melakukan tembakan peringatan sebanyak tiga kali ke arah atas. Entah dari arah kelompok warga yang mana, petugas yang menembakkan pistolnya ke atas, gantian ditimpuki warga.

Tidak sampai di situ kebengisan warga. Setelah dilempari, ada seorang petugas yang ditangkap massa. Apes. Petugas yang ditangkap massa itu akhirnya dikeroyok. Menurut Wili, aparat polisi itu dikeroyok kelompok warga Kemayoran.

Untuk membebaskan rekannya dari keroyokan massa, akhirnya polisi menembakkan pistolnya ke arah kerumunan warga. Tembakan itu ke arah bagian bawah kerumunan massa pengeroyok. Di situlah Faisal langsung ambruk karena tembakan aparat. Peluru aparat itu, kini masih bersarang di paha kiri siswa kelas dua SMP 79, Jakarta Utara itu.

Faisal mengaku tidak terlibat dalam baku hantam kedua warga itu. Menurut pengakuan Faisal, dirinya sedang berjalan-jalan santai usai salat Shubuh bersama teman-temannya. Tiba-tiba ada sekelompok massa lari ke arahnya. Tanpa pikir panjang, Faisal pun langung ikut lari ke arah balik. "Tiba-tiba saya merasa perih di paha kanan. Saya langsung dibawa sama anak-anak," ujar Faisal yang masih mengerang kesakitan.
(
ism
)

No comments:

Post a Comment