Senin, 16 Januari 2006.
Ancam Soal Harga Minyak, Iran Tidak Takut Diadukan ke PBB
Rita Uli Hutapea - detikcom
Jakarta -
Masalah nuklir Iran kian memanas. Pemerintah Teheran menyatakan tidak takut diadukan ke Dewan Keamanan PBB atas kasus nuklirnya. Iran bahkan mengancam, setiap sanksi terhadap program nuklirnya akan menyebabkan lonjakan harga minyak dunia yang tidak diharapkan.
Demikian disampaikan Menteri Perekonomian Iran Davoud Danesh-Jaafari seperti dilansir kantor berita AFP, Senin (16/1/2006). Ditegaskannya, setiap sanksi dalam situasi sekarang ini justru akan berdampak lebih buruk bagi negara-negara Barat daripada Iran.
"Iran sedang dalam situasi regional yang sangat penting, dan setiap gangguan situasi ekonomi dan politik negeri ini bisa mengubah situasi regional menjadi krisis dan meningkatkan harga minyak lebih tinggi daripada yang diharapkan Barat," cetus Jaafari.
Pernyataan ini disampaikan pejabat Iran itu di tengah persiapan pejabat-pejabat Eropa, AS, Cina dan Rusia untuk membahas krisis nuklir Iran itu. Mereka kemungkinan akan menetapkan tanggal untuk menggelar pertemuan darurat dewan gubernur Badan Tenaga Atom Internasional (IAEA), pengawas nuklir PBB.
Baik Uni Eropa dan AS gencar mengupayakan untuk mengadukan masalah nuklir Iran ke Dewan Keamanan PBB, yang bisa menetapkan sanksi bagi Iran.
Namun juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran Hamid Reza Asefi menegaskan bahwanya negaranya tidak melakukan kesalahan apapun.
"Tidak ada basis legal untuk mengirimkan kasus kami ke Dewan Keamanan. Namun kalaupun ini sampai ke sana, maka republik Islam ini tidak takut," tegasnya kepada wartawan di Teheran.
Pekan ini Iran melanjutkan kembali riset nuklirnya meski sebelumnya telah mendapat peringatan dari Uni Eropa dan AS. Pemerintah Teheran menegaskan bahwa program nuklirnya semata-mata untuk kepenting sipil, yakni sebagai pembangkit energi. Bukan untuk memproduksi senjata nuklir seperti yang dituduhkan Barat.
(
ita
)
No comments:
Post a Comment