Cari Berita berita lama

Republika - Sinetron Penjaga Hati

Minggu, 13 Agustus 2006.

Sinetron Penjaga Hati


Kisah Metamorfosis Gadis Manja









Cinta mampu mengubah tabiat seseorang. Bahkan, yang buruk pun bisa menjadi lebih bijaksana. Tema itulah yang diangkat menjadi cerita sinetron Penjaga Hati yang tayang di stasiun televisi SCTV setiap Senin pukul 20.00 WIB. Dalam rilis SCTV, Faldhin Martha, sang penulis skenario, mengatakan, benang merah cerita sinetron ini diambil dari berubahnya perasaan 'benci menjadi cinta' dalam kehidupan seorang gadis. Sinetron yang dibintangi oleh Bunga Citra Lestari dan Devi Permatasari ini bercerita tentang seorang gadis remaja bernama Olga (Bunga Citra Lestari) yang kaya-raya dengan sifat keras, sombong, dan tidak peduli dengan masa depannya. Dia hanya mengisi waktu untuk kesenangan dan kenikmatan hidupnya. Kelakuan Olga yang sering membuat masalah --bahkan sampai pernah terkait dengan polisi akibat memakai narkoba-- membuat orang tuanya, Arya dan Astari (Boy Tirayoh dan Devi Permatasari), kewalahan mencari jalan menghadapi tingkah laku buruk anaknya. Masalah ini mulai ada tit!
ik terang saat kedua orang tuanya menghadapi masalah penyitaan dari bank. Lantaran itu Olga harus pindah ke panti asuhan yang dikelola Tio (Dimas Setowardana), adik angkat Astari, bersama Firda (Dea Imut), adik tiri dari istri simpanan ayahnya. Sifat Tio yang dingin dan tegas mampu mengubah Olga menjadi sosok yang lebih dewasa, mandiri, dan dia mulai jatuh hati. Padahal, Olga awalnya benci pada Tio. Walau mereka saling mencintai, Olga sempat merasa sakit hati yang mendalam karena Tio menikahi Alya, perempuan yang tidak dicintainya. Untuk menghilangkan rasa sakitnya, Olga melanjutnya studi ke Singapura. Selama empat tahun di Singapura, Olga tidak pernah membalas kabar dari Tio. Kabar yang dia dengar adalah Tio dan Alya sudah bercerai. Kejutan tiba ketika kedua orang tua Olga bersama Tio menghadiri wisudanya. Dengan besar hati, Olga mau memaafkan kedua orang tuanya, tetapi justru makin membenci Tio. ''Inilah metamorfosis kehidupan,'' ujar Budi Darmawan, senior manager public!
relations SCTV. neh
( )

No comments:

Post a Comment