Sabtu, 19 Januari 2008.
Perjalanan Fahrani
Jakarta Tepat pada 24 September 1984, di kota ini, perempuan bernama lengkap Fahrani Pawaka Empel lahir. Seiring waktu, putri pertama pertama pasangan Frans Van Empel dan Vonny Rahayau Pawaka itu menyadari potensi dirinya dengan tubuh menjulang 178 cm dan wajah yang menghadirkan eksotika khas Indonesia. Di usia muda, 14 tahun, mimpi untuk menjadi profesional model bertaraf internasional sudah ada dalam benaknya. ''Aku memang sejak duduk di bangku SMP sudah kepingin jadi model internasional. Alhamdulillah, itu sudah tercapai saat ini.'' Karier profesional sebagai model pun berawal ketika dia meraih gelar runner-up pemilihan Elite Model Look Indonesia pada 1999 silam. Bagi Fa, sapaan akrabnya, menjadi model tak cuma menyenangkan, penghasilan yang didapat pun menjanjikan. ''Menurutku, enak aja jadi model. Tidak perlu kerja keras sudah dapat gaji tinggi dan bisa membawakan rancangan baju-baju orang terkenal.'' Tanpa disadari, dunia model membuka pintu-pintu kesempatan lai!
n untuk dia. Hong Kong Menjadi model, Fa pun berkeliling dunia. Dia merambah panggung demi panggung pergelaran busana besar di luar negeri. Pusat mode seperti Barcelona, Milan, serta Tokyo menjadi tujuan Fa. Berkat profesi model pula, Fa pernah bekerja pada agensi Elite di Hong Kong dan juga membawakan koleksi Giorgio Armani di Jepang. ''Aku memang selektif memilih pergelaran busana yang akan aku bawakan. Karena aku memang ingin jadi model internasional. Wajar dong.'' Dengan jadwal yang kian padat, Fa pun memilih Hong Kong sebagai tempat bermukimnya sejak 2001. Di negeri inilah, lulusan SMU 3 Setiabudi Jakarta merasakan hidup mandiri yang jauh dari orangtua. Beruntung, Fa memiliki orangtua yang selalu mendukung langkahnya selama dia bertanggung jawab. Pun ketika Fa memutuskan untuk menikah di usia 19 tahun. Fa menikahi seorang pria keturunan Selandia Baru bernama Mustafa. Sayang, pernikahan itu hanya bertahan selama dua tahun. Namun, Fa tidak pernah menyesali segala keput!
usan yang pernah ia buat. Sampai hari ini. Untuknya, hidup ter!
us berla
njut. Fa tetap menjalani dunia model. Apalagi, tawaran yang tak kalah menarik dari model turut datang: Berakting. Sebenarnya, selama tiga tahun di Hong Kong, Fa sering menjadi bintang iklan yang juga menuntutnya untuk sedikit berakting. Namun, tawaran kali ini jelas berbeda. ''Aku mikir, asyik kali ya main film.'' Rupanya, tawaran itu berdatangan dan Fa pun terus berakting mulai dari Novel Huruf R, Kala sampai akhirnya Radit dan Jani. Bahkan, di film terbarunya, Fa tampil sebagai pemeran utama wanita. Tiap film dilakoni dengan sungguh-sungguh. Meski berprofesi sebagai model, bila peran menuntut ia gemuk, Fa tak bakal sungkan untuk menaikkan berat tubuhnya. ''Kalau tuntutan kerja akan saya jalani.'' Bali Pelabuhan untuk jiwa bebas Fahrani ada di pulau ini. Bali. Keindahannya yang amat memikat mampu membuat seorang model yang kerap melanglang buana berhenti sejenak. Tak terasa, dunia model telah dijalani selama 10 tahun. Fa pun akhirnya sedikit merasa bosan. Untuk menghilangka!
n kejenuhan, selain mencoba akting sebagai selingan, Fa juga membangun sebuah usaha sepatu yang berlabel Partner in Crime. Sepatu yang sudah dirilis di beberapa negara Eropa, Asia, dan Australia ini didesain oleh Fa sendiri. Seluruh sepatunya yang buatan tangan diproduksi di Bali. Tiap tahun pabrik sepatu Fa ini mampu memproduksi seribu pasang lebih. Bagi Fa, Bali adalah jawaban untuk semangat kebebasan yang ia miliki. ''Kalau di Bali, aku rasanya lebih bebas menjalankan hidup dan lingkungannya juga lebih friendly.'' Di Bali, Fa kembali memutuskan hidup mandiri, jauh dari orangtua yang tinggal di Jakarta. Fa merasa Jakarta bukan kota yang tepat untuknya. Maklum, Fa memiliki perasaan takut bila terlalu lama berada di ruangan, termasuk di dalam mobil berjam-jam.''Padahal, di Jakarta sering macet. Jadi aku memilih untuk hidup di Bali,'' papar dia. Ah, inilah kebebasan ala Fa. New York Untuk tahun ini, Fa sudah punya rencana. Pergelaran busana di New York, AS, untuk musim gug!
ur dan dingin merupakan target terdekat Fa.''Mudah-mudahan akh!
ir Febru
ari 2008 bisa berangkat.'' Tampaknya, perjalanan Fa masih panjang. fia
( )
No comments:
Post a Comment