Cari Berita berita lama

KoranTempo - Indian Oil, Petrochina, dan Temasek Bersaing Beli Saham Medco Energi

Selasa, 5 Oktober 2004.
Indian Oil, Petrochina, dan Temasek Bersaing Beli Saham Medco EnergiJAKARTA - Tiga investor internasional bersaing dalam mengakuisisi saham PT Medco Energi Internasional Tbk. yang dimiliki PTTEP Thailand. Ketiga investor itu adalah Indian Oil Corp. Ltd., Petrochina Ltd., dan Temasek Holdings Pte. Ltd. Singapura.

Persaingan ketiga investor itu diungkapkan surat kabar Business Day. Menurut surat kabar asal Thailand itu, tender saham Medco Energi oleh PTTEP itu diharapkan selesai pada akhir Oktober.

Lebih lanjut, surat kabar yang mengutip sumber yang identitasnya disembunyikan menyebutkan, Indian Oil Corp., Petrochina, dan Temasek Holdings sedang bersaing membeli saham Medco Energi dari PTTEP dan Credit Suisse First Boston (CSFB). Menurut pemberitaan itu, harga saham Medco milik PTTEP itu bisa meningkat jadi US$ 600 juta, lebih tinggi dibanding harga sebelumnya US$ 225 juta yang dibeli PTTEP pada 2001.

PTTEP menjadi pemegang saham Medco Energi melalui New Links Energy Resources bersama-sama dengan CSFB dan Encore (keluarga Panigoro). Komposisi saham yang dikuasai ketiga perusahaan tersebut keluarga Panigoro 40,1 persen, PTTEP 40 persen, dan CSFB 19,9 persen. PTTEP membeli saham Medco Energi senilai US$ 225 juta pada 2001. Menurut pemberitaan itu, harga saham Medco milik PTTEP itu bisa meningkat jadi US$ 600 juta.

Mengingat New Links merupakan pemegang 85,44 persen saham Medco Energi, secara otomatis PTTEP menguasai saham Medco Energi 34,17 persen, CSFB 17,01 persen, dan keluarga Panigoro 34,26 persen.

Kabar PTTEP menjual sahamnya di Medco Energi sudah muncul sejak Agustus 2004. Saat itu, Presiden PTTEP Marrot Mrigadat mengatakan, PTTEP sedang mengkaji untuk menjual kepemilikan saham di Medco Energi.

Direktur Keuangan Medco Energi Sugiharto yang dimintai tanggapannya mengatakan, berdasarkan penjelasan dari manajemen PTTEP belum lama ini, sesungguhnya PTTEP belum mengambil keputusan soal rencana tersebut. "Mereka mengaku tidak menawarkan, tetapi pasif," kata Sugiharto kepada Tempo kemarin.

Kendati begitu, kata Sugiharto, manajemen PTTEP menginformasikan akan mempertimbangkan penawaran jika ada investor yang memang ingin membeli sahamnya di New Links atau Medco Energi. "Tetapi, setahu kami, mereka belum mengambil keputusan apa pun. Mereka sampai saat ini tetap pemegang saham Medco Energi."

Setelah menghadiri rapat umum pemegang saham luar biasa Medco Energi pertengahan September (15/9), Direktur Utama Medco Energi Hilmi Panigoro pernah mengatakan, berdasarkan keterangan yang disampaikan PTTEP kepada Manajemen Medco Energi, PTTEP ingin memfokuskan usahanya pada eksplorasi produksi minyak dan gas. Sementara itu, Medco Energi tidak hanya ingin fokus di migas, melainkan juga mulai masuk pada listrik dan infrastruktur energi lain. Dengan demikian, ada kemungkinan PTTEP tidak berminat.

Menurut Hilmi, PTTEP memang sudah menjelaskan kepada publik Thailand soal rencana untuk merestrukturisasi kepemilikanya di Indonesia, khususnya di Medco Energi. Itu dilakukan karena PTTEP ingin fokus pada eksplorasi migas. Hilmi mengatakan, boleh jadi PTTEP mundur dari induk perusahaan (New Links), tetapi tetap menguasai aset-aset Medco.

Munculnya pemberitaan itu tampaknya tidak terlalu mempengaruhi harga saham Medco Energi. Harga saham perusahaan eksplorasi minyak dan gas ini hanya naik Rp 25 menjadi Rp 1.550 per lembar, dengan volume transaksi 2,85 juta lembar. padjar iswara

No comments:

Post a Comment