Selasa, 30 Mei 2006.
Stadion Sultan Agung Bantul Dijadikan MCK
Gagah Wijoseno - detikcom
Bantul -
Rumah hancur rata dengan tanah membuat korban gempa di Ponggok Pande, Srimulyo, Jetis, Bantul memilih Stadion Sultan Agung di bilangan Pacar sebagai tempat mandi, cuci dan kakus (MCK).
Selain di tempat ini, warga juga harus berjalan sepanjang jarak 1 kilometer di Kali Code untuk melakukan MCK.
"Tapi kalau di stadion untuk perempuan. Di Kali Code untuk laki-laki karena jaraknya jauh," kata salah seorang pengungsi, Budi, di Stadion Sultan Agung, Bantul, Selasa (30/5/2006).
Para pengungsi ini mendirikan tenda di luar stadion. Kondisi stadion sendiri masih utuh, tidak ada kerusakan berarti, hanya bangunannya yang retak-retak. Namun menurut penuturan sejumlah warga, selama stadion ini berdiri, tidak ada fasilitas WC umum.
Dengan dijadikan MCK, stadion ini tidak lantas menjadi bau. Di stadion ini terdapat gorong-gorong yang menyerupai got besar dengan lebar 2,5 meter. Air di dalam got ini terus mengalir sehingga tidak membuat bau.
Hanya saja, air yang digunakan untuk MCK ini tidak bersih sehingga sebagian warga mengalami gatal-gatal. Disebabkan keadaan yang terdesak, maka warga tidak ada pilihan lain selain menggunakan air tersebut. Akan tetapi, warga tidak menggunakan air itu untuk keperluan minum, karena warga telah mendapat bantuan air minum.
"Begitu deh mas. Kami juga sebenarnya terpaksa mandi di sini. Malah kadang-kadang ada ularnya juga. Airnya gatal tapi ya ditahan aja. Sebenarnya tidak bersih," keluh Amir, pengungsi lainnya.
Warga juga menadah air hujan karena beberapa hari terakhir di kawasan Bantul diguyur hujan. "Untungnya Bantul hujan. Jadi airnya ada, menadah dengan ember," ujar Budi.
Beberapa warga justru malah belum pernah mandi sejak peristiwa gempa terjadi pada 27 Mei. Mereka tetap masih mengenakan baju yang melekat di tubuhnya.
(
atq
)
No comments:
Post a Comment