Cari Berita berita lama

detikcom - Korban Pelecehan Seks di Untad Palu Tuntut Dosennya Dipecat

Senin, 5 September 2005.
Korban Pelecehan Seks di Untad Palu Tuntut Dosennya Dipecat
Jafar G Bua - detikcom

Palu -
Para korban pelecehan seksual oknum dosen di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Tadulako, Palu, Sulawesi Tengah meminta dosen pelaku pelecehan itu, AP dipecat.

Sit, salah seorang mahasiswi yang menjadi korban, menandaskan sikapnya untuk meminta dosen itu dipecat. "Pokoknya keputusannya, dia harus dipecat," pinta Sit tegas.

Kepada detikcom, mahasiswi angkatan 2003 jurusan Ilmu Pemerintahan, Fisip, Untad menuturkan kejadian yang menimpanya. Peristiwa pelecehan seksual pertama terjadi pada Agustus 2003 silam. Saat itu Sit baru pulang kuliah, dosen itu kemudian memanggilnya.

"Katanya ada yang dia ingin bisikkan di telinga saya. Tahu-tahunya dia malah mencium saya," ungkapnya Senin (5/9/2005) di Gedung Rektorat Untad, Kelurahan Tondo, Palu Timur, Sulawesi Tengah.

Sit pun berang. Ia mengatakan pada dosen itu, "bapak jangan maniso," dalam dialek setempat yang artinya sepadan dengan genit.

Lalu kejadian yang terbaru terjadi pada Sabtu (23/7/2005) dua bulan lalu, saat acara Kemah Budaya Gotong Royong di Poboya, Palu, Selatan. Modusnya pun sama. Dosen tadi memanggil, pura-pura ingin membisikkan sesuatu, lalu kemudian mencium mahasiswinya.

Mahasiswi yang menjadi korban pelecehan seksual dosen ini adalah Fan, Um, Sit dan Kus. Dari 4 orang mahasiswi yang menjadi korban pelecehan seksual itu, hanya Fan yang belum memberikan kesaksian.
(
asy
)

No comments:

Post a Comment