Cari Berita berita lama

Tempointeraktif.com - Satu Dari Sepuluh Anak Indonesia Menderita Asma

Kamis, 3 Mei 2007.


Satu Dari Sepuluh Anak Indonesia Menderita Asma
Kamis, 03 Mei 2007 | 17:06 WIB
TEMPO Interaktif, Jakarta:Direktur Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Departemen Kesehatan, I Nyoman Kandun mengatakan satu dari sepuluh anak Indonesia yang duduk di sekolah dasar menderita asma.

Padahal selain mengganggu pertumbuhan, asma juga menggangu proses belajar anak. "Di Asia, Eropa, dan Amerika, asma menyebabkan hilangnya hari sekolah anak-anak 16 persen," katanya dalam jumpa pers tentang hari asma sedunia, di Gedung Departemen Kesehatan, Kamis.

Jumlah penderita asma pada anak, dia melanjutkan, cenderung meningkat setiap tahun. Data Departemen Kesehatan menunjukan, pada 1995 prevalensi asma 2,1 persen. Pada 2003, prevalensinya meningkat menjadi 5,2 persen. Sedangkan hasil survei pada anak sekolah di Medan, Palembang, Jakarta, Bandung, Semarang, Yogyakarta, Malang, dan Denpasar pada 2001 lalu menunjukan prevalensi asma anak berusia 6-12 sebesar 3,7 - 16,4 persen.

"Saat ini prevalensinya belum bisa dipastikan, tapi angka minimun dan maksimumnya seperti itu," kata Kandun.

Di Indonesia, penanganan asma masih tergolong baru. Departemen Kesehatan baru membentuk institusi yang secara khusus menangani asma pada 2005, yaitu Direktorat Penyakit Tidak Menular (PTM), dibawah direktorat jenderal pengandalian penyakit dan penyehatan lingkungan.

"Saat ini direktorat PTM telah menyusun buku panduan pengendalian asma dan telah disebar ke dinas kesehatan provinsi, kabupaten/kota, rumah sakit dan puskesmas," katanya.

Global Initiatif For Asthma (GINA) menetapkan satu Mei lalu sebagai hari asma sedunia. Tahun ini GINA mengambil tema "You can control your Asma". Badan Kesehatan Dunia (WHO) mencatat, saat ini sedikitnya 100 - 150 juta orang di dunia menderita asma. Setiap tahun, penderita asma bertambah 180 ribu orang. "Di Indonesia sendiri 2,5 persen penduduk menderita asma," katanya. DWI RIYANTO AGUSTIAR

INDEKS BERITA LAINNYA :

No comments:

Post a Comment