Senin, 26 Mei 2008.
Demo Tolak BBM Masih Ramaikan Jakarta
Senin, 26 Mei 2008 | 07:19 WIB
TEMPO Interaktif, Jakarta:Sejumlah aksi unjuk rasa menolak kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) masih akan terjadi di Jakarta sepanjang hari Senin (26/5) ini. Selain itu terdapat aksi unjuk rasa yang dilakukan karyawan dan guru bantu yang menuntut hak normatifnya. Para pengguna kendaraan bermotor disarankan menghindari beberapa titik unjuk rasa, terutama di Istana Negara dan Gedung DPR/MPR, untuk menghindari kemacetan.
Berdasarkan informasi Traffic Management Centre (TMC), Senin (26/5), massa dari Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia akan mendatangi depan Istana Negara di Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat, sekitar pukul 09.00. Mereka akan berunjuk rasa menolak kenaikan harga BBM. Diperkirakan jumlah massa mencapai 10 ribu orang. Para peserta datang dari beberapa kawasan seperti dari Bekasi, Tangerang, Karawang, Purwakarta, dan Bandung.
Aksi unjuk rasa menolak kenaikan harga BBM juga dilakukan ratusan mahasiswa dari Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia. Mereka akan mendatangi Gedung DPR/MPR sekitar pukul 10.00 untuk menyampaikan Tujuh Gugatan Rakyat. Antara lain menuntut pendidikan dan kesehatan terjangkau untuk rakyat.
Aksi unjuk rasa mahasiswa juga akan dilakukan ratusan mahasiswa dari Universitas Nasional (Unas). Mereka akan berunjuk rasa di depan kantor Kepolisian Resor Jakarta Selatan pada pukul 11.00. Para mahasiswa menuntut dibebaskannya rekan mereka yang masih ditahan Polres Metro Jakarta Selatan, saat berunjuk rasa menolak kenaikan harga BBM pada Sabtu (24/5) malam.
Sementara di kawasan Bundaran Hotel Indonesia pada pukul 10.00 akan diramaikan oleh aksi unjuk rasa yang akan dilakukan Himpunan Mantan dan Karyawan Hotel Indonesia. Mereka mendukung proses pencairan pensiun karyawan Hotel Indonesia dan oleh juru sita Pengadilan Negeri Jakarta Pusat.
Forum Komunikasi Guru Bantu Indonesia DKI Jakarta juga akan berunjuk rasa di depan kantor Kementerian Pemberdayagunaan Aparatur Negara pada pukul 13.00. Mereka menuntut pengangkatan guru bantu menjadi pegawai negeri dipil.
Bayu Galih
INDEKS BERITA LAINNYA :
No comments:
Post a Comment