Selasa, 21 Oktober 2003.
Bogor
Bangunan RRI Bogor Akan Dijadikan Hotel
21 Oktober 2003
TEMPO Interaktif, Bogor: Bangunan yang dipakai oleh Radio Republilk Indonesia (RRI) Bogor sejak tahun 1965 akan dipindahkan dari Jalan Pangrango 34, Kota Bogor, ke tempat yang baru. Selama ini RRI Bogor menempati gedung milik Yusuf Muda Dalam, mantan Gubernur Bank Indonesia zaman Orde Lama.
Rencananya bekas bangunan ini akan dibeli oleh PT Hotel Mirah Segar untuk dibangun menjadi hotel bertaraf internasional, Holiday In. Hal tersebut diungkapkan oleh Yahya Muhammad, Komisaris Utama Hotel Mirah Bogor, Selasa (21/10).
�Sebenarnya bangunan tersebut milik Yusuf Muda Dalam, mantan Gubernur Bank Indonesia. Kami sudah negosiasi dengan RRI Pusat dan pemiliknya untuk pemindahan kantor RRI Bogor ke lokasi yang baru,� jelas Yahya Muhammad kepada wartawan.
Yahya menepis anggapan pemindahan tersebut bukan tanpa kompensasi. Menurutnya, karena selama ini RRI Bogor hanya memiliki hak guna pakai atas gedung di Jalan Pangrango 34, dengan adanya rencana pembangunan hotel mewah ini, justru RRI Bogor bisa memiliki gedung sendiri.
Yahya mengungkapkan pemindahan RRI Bogor memang beralasan karena Hotel Mirah kebetulan memiliki tanah di samping RRI. Sementara tanah yang ada tidak cukup maka bangunan yang dipakai sebagai kantor pemancar RRI dibelinya.
�Insya Allah pembangunannya tidak menggangu aktivitas RRI Bogor, karena pembangunan hotel dan gedung RRI yang baru akan selesai bersamaan,� tutur Yahya.
Berdasarkan catatan Tempo News Room, sebelum pindah ke Jalan Pangrango 34 Kota Bogor, RRI Bogor masih berkantor di Jalan Semplak, dekat Lapangan Udara Atang Sanjaya. Saat itu masih bernama Radio Daerah Bogor.
Sekitar tahun 1965, Yusuf Muda Dalam, mantan Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Indonesia zaman Presiden Soekarno memberikan tempat gratis kepada RRI Bogor untuk menempati rumahnya yang akan dipakai sebagai kantor dan pemancar radio. Bangunan ini termasuk bangunan tua dan bersejarah. Semua pondasinya terbuat dari batu kali bulat, sehingga bangunan bergaya Eropa ini sangat kokoh. Namun seiring dengan perkembangan pembangunan kota, bekas gedung ini pun diratakan.
Sementara itu, rencananya hotel bertaraf internasional akan dibangun di atas tanah seluas 7.000 meter persegi (termasuk tanah bekas bangunan pemancar RRI Bogor) dimulai awal Desember mendatang.
Dalam penggelolaannya, Mirah Segar menggandeng Intercontinental Hotel Group yang berkantor pusat di Singapora. Nantinya hotel ini akan memiliki 182 kamar dengan 14 lantai. Jika terwujud maka hotel ini tercatat sebagai bangunan tertinggi di Bogor.
Paul Logan, Direktur Departemen Asia Selatan, yang mewakili Intercontinental Hotel Group, mengatakan dalam kerjasama ini pihaknya hanya sebagai pengelola manajemen saja.
�Kami melirik Bogor karena di Bogor belum ada Holiday In. Selama ini kami telah berhasil mengelola berbagai Hotel Holiday In di Indonesia,� tutur Paul Logan. Ia juga mengungkapkan setelah pembangunan terwujud, Holiday In Bogor tercatat sebagai hotel ke 1.750 di dunia yang dikelolanya.
Deffan Purnama - Tempo News Room
No comments:
Post a Comment