Cari Berita berita lama

Tanpa Cinta Kasih, Politik Hanya Membohongi Rakyat - KOMPAS CYBER MEDIA

Sabtu, 29 Desember 2007.

Tanpa Cinta Kasih, Politik Hanya Membohongi Rakyat


JAKARTA, KOMPAS - Orang miskin seringkali menjadi ajang komoditas, dipidatokan, diiklankan, dan dikampanyekan tapi tidak pernah dilayani. Dengan cinta kasih pada rakyat miskin, maka kita akan memiliki semangat bela rasa untuk melayani. Tanpa cinta kasih, politik hanya membohongi rakyat.

Demikian diungkapkan Koordinator Pimpinan Kolektif Nasional Partai Demokrasi Pembaharuan Laksamana Sukardi, di sela-sela Perayaan NatalBersama Partai Demokrasi Pembaharuan, Jumat (28/12), diGedung Kantor Pimpinan Kolektif Nasional Partai Demokrasi Pembaharuan, Jakarta.

Laksamana mengungkapkan, Natal memberikan pesan bagi semua orang untuk saling mencintai. Menurut Laksamana, perwujudan konkrit dari mencintai adalah pelayanan pada kaum miskin dan papa, karena merekalah yang paling membutuhkan perhatian.

"Saya selalu mengatakan kepada calon-calon wakil rakyat PDP agar memiliki daftar orang-orang sakit, anak balita yang kurang gizi, atau anak muda yang menganggur. Semua itu harus siap di kantong anggota PDP dan ketika mereka disumpah, daftar itu harus dikeluarkan.," kata Laksamana.

Menurut Laksamana, pembaharuan partai politik yang konkret adalah semangat cinta kasih dan mau melayani. "Pembaharuan partai adalah cinta kasih kepada rakyat miskin karena tanpa cinta kasih politik hanya membohongi orang," tegasnya.

Senada dengan Laksamana, Pendeta Djoko Sulistyo mengungkapkan, dalam konteks kebangsaan, setelah Natal mestinya orang harus lebih peduli kepada sesamanya.

Bagi Djoko, partai politik seharusnyan tidak bertujuan untuk kekuasaan saja namun harus memiliki kepedulian kepada masyarakat, terlebih-lebih orang kecil yang menderita.

Ketua Panitia Perayaan Natal sekaligus Kepala Bidang Organisasi Kaderisasi dan Keanggotaan PDP, Sukowaluyo Mintorahardjo, mengatakan, Natal diharapkan membawa pembaharuan untuk mewujudkan penghidupan yang lebih adil dan sejahtera.

Menurut Sukowaluyo, ada banyak keprihatinan di tahun 2007 baik dalam bidang ekonomi, situasi bencana alam, maupun penegakan hukum yang masih tebang pilih. 'Demokrasi belum diwujudkan secara nyata untuk mewujudkan kesejahteraan rakyat,” tuturnya.

Sukowaluyo mengatakan, Natal memberikan pesan pembaharuan kehidupan di tengah keterpurukan bangsa. 'Dalam konteks parpol, pembaharuan berarti memiliki komitmen kepedulian terhadap nasib rakyat dan kompeten dalam menjalankan misi dan visinya,” ungkapnya.
Pemberian bantuan

Dalam kesempatan Natal bersama ini, Laksamana memberikan bantuan secara simbolis kepada sekitar 500 warga miskin di sekitar Jakarta, berupa uang, sembako, dan pakaian.

Sekretaris Panitia Perayaan Natal Wahyu A Maryono mengungkapkan, perayaan Natal Bersama Partai Demokrasi Pembaharuan diikuti oleh kader dan simpatisan dari berbagai aliran kepercayaan. 'Kami adalah partai nasionalis, oleh karena itu acara Natal bersama ini pun didukung kader-kader dari berbagai kepercayaan dan agama,” tuturnya. (A01/03)

No comments:

Post a Comment