Cari Berita berita lama

Republika - WPF Menghasilkan Deklarasi Perdamaian

Jumat, 18 Agustus 2006.

WPF Menghasilkan Deklarasi Perdamaian






Deklarasi terdiri atas 19 butir rekomendasi.





JAKARTA -- Setelah berdiskusi sejak Senin (14/8) hingga Rabu (16/8), para tokoh dari 28 negara bersepakat mengeluarkan rekomendasi yang terdiri atas 19 butir. Rekomendasi yang diberi nama Deklarasi Perdamaian Jakarta (The Jakarta Peace Declaration) tersebut bersifat umum, tidak ada resolusi khusus tentang konflik di negara tertentu. Ke-19 rekomendasi itu dibacakan aktivis perempuan Muslim dari Dewan Islam dan Demokrasi Filipina, Amina Rasul, pada penutupan WPF, Rabu (16/8). Amina Rasul membacakannya di hadapan para tokoh organisasi keagamaan dan mantan pemimpin dunia yang menjadi peserta kegiatan yang diselenggarakan Pengurus Pusat Muhammadiyah itu. Rekomendasi-rekomendasi itu adalah, pertama, menyeru para pengemban amanat masyarakat baik di tingkat lokal, nasional, regional, maupun global untuk terus memupuk munculnya kultur perdamaian. Kedua, mendesak dialog diperkokoh berdasarkan nilai tradisi serta sikap dan tradisi yang mampu membuat penekanan bagi terbentuknya p!
erdamaian. Ketiga, mendorong pemerintah agar unit-unitnya tetap bertanggung jawab mendorong dialog baik di kalangan internal maupun eksternal para penganut kepercayaan. Keempat, mendesak digulirkannya berbagai program mengenai penyebaran pendidikan nilai perdamaian --khususnya yang ditujukan kepada generasi muda-- yang dimulai dari pendidikan di rumah dan sekolah. Kelima, mendorong para tokoh agama terus mengintensifkan komunikasi dan dialog, khususnya di tingkat masyarakat sehingga tercipta saling pengertian. Keenam, memahami bahwa salah satu akar konflik adalah adanya kemiskinan sehingga pemerintah dan elemen masyarakat sipil harus terus berusaha mengimplentasikan komitmen dalam program The Millennium Development Goals. Ketujuh, memberikan penekanan kepada para generasi muda untuk ikut serta dalam usaha pembangunan kebiasaan dialog dan sikap nonkekerasan. Mereka juga perlu melakukan dialog lintas kultur, agama, dan peradaban. Kedelapan, mendorong partisipasi kaum perempua!
n dalam mempromosikan perdamaian dan mencegah konflik. Kesembi!
lan, men
dorong peran penting teknologi informasi untuk memberikan kreasi bagi perdamaian. Masyarakat juga diharapkan menggunakan sarana teknologi informasi ini sebagai alat advokasi bagi usaha menyemaikan berbagai usaha mewujudkan perdamaian. Kesepuluh, menyerukan kepada segenap media untuk memainkan peran dalam rangka menciptakan kesepahaman bersama mengenai berbagai usaha untuk mewujudkan perdamaian. Kesebelas, menyerukan pemahaman agama tidak dijadikan pembenaran untuk melakukan berbagai kekerasan seperti pembunuhan masyarakat sipil dan orang tak berdosa. Keduabelas, mendesak PBB bertindak kebih efektif dalam memainkan peran pemeliharaan perdamaian, keamanan, dan pembangunan dunia. Ketigabelas, menyeru publik dunia agar terus mendorong segala konsep dan usaha yang bertujuan mengimplementasikan perdamaian dan mengeliminasi munculnya tindakan kekerasan. Keempatbelas, mendorong dengan keras agar para pemimpin agama dan kepercayaan saling bekerja sama menyebarluaskan ajaran kasih-sa!
yang, cinta-kasih, dan perdamaian sebagai pilar utama pembentukan hubungan internasional abad ke-21. Kelimabelas, mendorong penggunaan dan pertukaran cara terbaik dalam mempromosikan perdamaian. Keenambelas, mendesak para tokoh politik dan agama serta kelompok sipil untuk terus mendasarkan diri pada perdamaian dan mengutuk setiap aksi kekerasan. Ketujuhbelas, mendesak pihak swasta, masyarakat sipil, dan pemerintah untuk mengerahkan seluruh dayanya guna mendukung perdamaian. Kedelapanbelas, meminta berbagai forum perdamaian seperti WPF terus diselenggarakan. Kesembilanbelas, mendorong kepada PP Muhammadiyah, masyarakat multikultural, serta berbagai kekuatan sipil lainnya --baik yang ada di Indonesia maupun di luar Indonesia-- untuk terus menyebarluaskan rekomendasi WPF.
(uba )

No comments:

Post a Comment