Selasa, 6 Mei 2008.
Terkena Osteopenia
Di kalangan ibu-ibu yang gemar senam aerobik dan berbagai jenis tari, nama Berty Tilarso bukan asing lagi. Wanita enerjik ini memang menjadi instruktur senam aerobik dan berbagai jenis tari sejak 1980-an. Berbagai kaset, VCD, DVD tentang senam bisa ditemukan dengan mudah di toko yang menjual kaset, VCD, dan DVD. Siapa sangka, wanita yang bernama lengkap Lybertyna Brotosayogyo ini, terdeteksi osteopenia atau massa tulang rendah yang berisiko tinggi terkena osteoporosis. ''Menjelang usia 60 tahun saya terdeteksi di bagian lengan terkena osteoporia,'' ujar mantan atlet nasional ski air dan hoki ini kepada wartawan dan peserta diskusi Tulang Sehat; BoneDiva, yang diselenggarakan oleh PT Roche Indonesia, di Jakarta (24/4). Wanita kelahiran 6 Juli ini mengaku menopause sejak usia 45 tahun. Setelah lebih dari 10 tahun menopause, dia merasa badannya sakit semua setiap selesai mengajar senam. Dia juga menjadi mudah marah terhadap siapa pun. Berty kemudian mendatangi psikiater !
karena ketikdaseimbangan hormonal. Akhirnya pemilik Studio 67, nama studio diambil dari tanggal kelahirannya, menghubungi teman suaminya, Prof dr Ichramsjah A Rachman, SpOG-KFER, pakar osteoporosis pascamenopause. Dia menyebutkan, profesor yang akrab disebutnya sebagai Mas Ian ini 'marah-marah' karena Berty tidak melakukan apa-apa. Lalu dia diminta untuk uji laboratorium dan ternyata mengalami penurunan kadar estrogen (hormon wanita -- Red) dan kalsium yang jauh. Ketika diperiksa, di bagian lengan berwarna kuning, pertanda kepadatan massa tulang berkurang. ''Untuk mengangkat barang lengan berasa tidak enak padahal saya biasa push up seperti laki-laki,'' ujar isteri dari Haryo Tilarso ini. Dokter memintanya tidak hanya olahraga tapi mengonsumsi vitamin. Dalam tiga bulan pengobatan, ia mengaku tanda-tanda pegalnya hilang. ''Baru tiga kali minum vitamin, pergelangan tangan saya bisa dipakai lagi untuk push up,'' tutur wanita yang memperdalam teori aerobik dan anatomi tubuh ke !
Australia dan negara-negara Eropa ini. Dan, setelah setahun ia!
menjadi
berubah dan tidak lagi mudah marah. Mengalami kejadian ini, dia tergerak untuk mengajak seluruh anggota senam di studionya mengecek kadar kepadatan tulang. Hasilnya mengejutkan ''Hampir semua member terkena osteoponia.'' Karena itu, ia wanti-wanti dengan sangat agar ibu-ibu tidak hanya senam aerobik tapi juga senam dengan mengangkat beban. Ia juga mengingatkan ibu-ibu untuk tidak mudah berteduh ketika di pagi hari saat senam atau berjalan karena terpapar sinar matahari. ''Yang juga penting, jalani hidup sehat dan konsumsi sesuatu yang bisa mencegah tulang keropos,'' tegas wanita yang tidak suka 'dugem' dikafe-kafe ini karena tidak kuat dengan asap rokoknya. ''Serta jangan takut untuk periksa, terutama sebelum menopause cek kalsium tulang dan kadar estrogen.''
(cis )
salam enal terimakasih atas infonya. . .apakah tidak berbahaya senam angkat beban untuk ibu-ibu? gan tau tempat jualbaju senam wanita tidak? ditunggu jawabnnya ya?
ReplyDelete