Minggu, 11 Mei 2008.
Siluet Sari Elga Naldy
Koleksinya tampil istimewa dengan ukel atau ukiran lengkung, lintir, dan sulur.
Sari, kain asli India, membuat jatuh hati Elga Naldy. Di matanya, sari menyimpan rahasia budaya timur yang beragam. Maka, rasa cinta itu pula yang membuat Elga menghadirkan kain sari india sebagai inti dari pergelaran busana koleksinya di Jakarta belum lama ini Dengan 150 set busana koleksi terbarunya, Elga tampil dengan koleksinya yang bergaris rancang feminin, etnik, sekaligus glamor itu dalam pergelaran berjudul Eastern Empress. Di tangan desainer yang memulai kariernya sejak 2002 ini, kain sari pun berpadu dengan kain tradisional negeri sendiri. Songket pandesikek dan silungkang minangkabau menjadi bahan yang dikombinasi dengan sari india. ''Saya memang memilih bahan dari kain khas Sumatra, khususnya Minangkabau, karena sifat mereka yang hampir sama dengan warna yang mencolok dan motif yang indah dan kuat dipengaruhi budaya pedagang Gujarat dari India,'' tutur Elga sebelum pergelaran. Aplikasi renda, sentuhan brokat asal Eropa, dan sulaman emas khas Asia turut diha!
dirkan Elga melengkapi keindahan rancangannya. Warna menjadi sorotan utama yang ditampilkan Elga. Memberi kesan kuat, warna merah marun, ungu, shocking pink, dan emas jadi warna-warna yang sering kali dijumpai pada koleksinya. Kesungguhan pilihan warna Elga terlihat juga dari bahan sari yang menggunakan tiga sampai empat benang hingga menghadirkan warna dengan efek bunglon. Bahkan, kain itu pun harus dipesan khusus langsung ke India. Rancangan Elga pun mengadopsi konsep masa kini. Bentuk rancangan dari gaun hingga kebaya modern tampil serasi disajikan secara glamor dan bohemia tanpa meninggalkan kesan etnik. Kesan modern dan chic terlihat dari bentuk rok yang beragam dengan sentuhan melayang. Aplikasi lipit, kerut, dan smock menjadi detail pendukung lain. Cita rasa masa kini juga tampak dengan hadirnya berbagai jaket, mulai dari bolero hingga overcoat. Tak kalah unik dan menonjol pada rancangan Elga adalah eksplorasi motif ukel-ukelan atau ukiran lengkung, lintir, dan sulu!
r yang sering ditemui pada kerajinan tradisional. Motif itu ta!
mpil dal
am bentuk yang beragam, mulai dari bordir, aplikasi sampai motif cetak dengan dominasi pilihan benang emas sebagai penyusunnya. Untuk menambah keindahan berbusana, Elga memilih siluet ramping untuk tiap rancangannya. ''Saya berharap siapa pun yang memakai bisa tampak lebih ramping dengan potongan baju yang pas di badan,'' ujar dia.
(fia )
No comments:
Post a Comment