Cari Berita berita lama

KoranTempo - Penjelasan PT Telkom

Sabtu, 9 Maret 2002.
Penjelasan PT TelkomMenanggapi surat pembaca Koran Tempo yang disampaikan oleh Ny. Tati Hartati di Jl. Petamburan V No. 18 Rt 003/08 Jakarta dengan judul "Mohon Perhatian PT Telkom" (Kamis, 28/2), dapat kami jelaskan sebagai berikut:

Pengaduan kerusakan telepon nomor 5719159 kami terima pada 9 Februari 2002. Setelah dilakukan pemeriksaan diketahui bahwa kerusakan terjadi pada kabel sekunder bawah tanah yang terendam air akibat banjir yang cukup lama.

Perbaikan gangguan baru dapat kami selesaikan pada 26 Februari 2002 dan pada saat itu juga pesawat telepon sudah berfungsi normal kembali.

Kami menyampaikan permohonan maaf atas ketidaknyamanan dan keterlambatan perbaikan.

Demikian kami sampaikan, atas perhatian dan informasi yang diberikan diucapkan terima kasih.

Arief Yahya
General Manager Telkom
Jakarta Barat



Akibat Dokter Salah Diagnosis?

Pada Senin pagi (11/2), saya membawa anak saya, Huri Ainu Rusydi, yang baru berumur 34 hari ke dr. Yuswiadhi, spesialis anak di Klinik Boulkin, Darmaga, Bogor. Menurut dr. Yus, anak saya mengalami perut kembung dan ia memberinya dua macam obat: Vometa (obat tetes) dan Pankreon (serbuk). Vometa saya dapat dari Apotek Boulkin dan Pankreon dari Apotek Citra Sehat di kampus IPB Darmaga.

Saya menerima diagnosis dokter ini karena anak saya memang kembung dan beberapa kali muntah sehabis menyusu. Sebelum meninggalkan ruang praktek dokter, istri saya bertanya kepada dokter apa Huri tak perlu dirawat mengingat malam harinya Huri muntah berkali-kali. Dokter menjawab tak perlu karena Huri terlihat gesit dan sehat. Huri, yang lahir dengan berat badan 3,3 kg, saat ditimbang di ruang praktek dr. Yus beratnya menjadi 4,3 kg.

Siang hari sesampai di rumah sekitar pukul 13.00 WIB, saya berikan kedua obat itu kepada Huri. Sekitar pukul 14.30 saya mendapatkan mata kiri Huri merapat dan yang kanan mengecil. Yang mengejutkan, lehernya jadi mengeras dan kepalanya tak bisa digerakkan. Sore hari, sekitar pukul 17.30, saya berikan obat lagi.

Setelah minum obat yang kedua ini mulut dan gigi Huri mengatup rapat, bibirnya jadi miring, dan tangannya kaku seperti orang yang terkena stroke. Sejak itu Huri, yang biasanya kuat menyusu, tak mau lagi menyusu, dan tangisnya tak terdengar lagi.

Pagi hari, Selasa (12/2), saya bawa Huri ke RS PMI Bogor langsung ke bagian UGD. Di sini saya kisahkan semua yang dialami Huri. Dokter jaga di UGD akhirnya memanggil dr. Yus yang sehari-hari memang bertugas di RS PMI. Huri akhirnya ditangani dr. Yus.

Huri dimasukkan ke ruang rawat inap khusus bayi. Kurang lebih 3-4 jam Huri berada di sini karena dr. Yus menyarankan kami untuk merujuknya ke RS Harapan Kita, Jakarta. Atas berbagai pertimbangan, kami akhirnya memilih RSPP Jakarta. Waktu itu dr. Yus mengatakan Huri terserang meningitis, radang selaput otak.

Setelah melunasi semua biaya termasuk sewa ambulans kami berangkat ke RSPP--sekitar satu jam kami menunggu ambulans. Huri langsung masuk ke UGD. Di sini sekitar tiga jam, Huri lalu dipindahkan ke ruang ICU yang terletak di lantai lima. Sejak masuk ke ICU, Huri dalam keadaan koma. Senin (18/2), pukul 23.05 WIB, Huri menghadap Allah SWT. Selamat jalan sayang, jemput Papa dan Mama di surga kelak. Amin.

Seiring kepergian Huri, satu pertanyaan yang terus-menerus hadir di benak, mengapa dalam waktu cuma satu hari diagnose dokter berubah drastis; dari perut kembung menjadi meningitis? Secepat itukah meningitis mewabah dan dari mana? Huri adalah bayi yang sangat sehat, gesit, dan pintar. Begitupun kedua orangtua dan saudara-saudaranya sehat, dan tak satu pun yang terserang meningitis.

Tidak merasa berdosakah engkau wahai dokter yang begitu cepat memutuskan diagnosis? Bukankah ini kasus keracunan obat dan keterlambatan penanganan dokter? Wallahualam.

Rusdiono A.R.
Bogor



Tips untuk Pemegang Kartu Kredit

Dalam tips kartu kredit di Koran Tempo edisi Selasa, 26 Februari 2002, hal B1, telah diuraikan beberapa hal penyebab kartu kredit ditolak oleh merchant saat akan digunakan untuk bertransaksi. Walau demikian, menurut pengalaman yang pernah saya alami, hal tersebut ternyata masih ada kekurangannya, yaitu:

Kartu belum diaktifkan

Apabila cardholder menerima kartu baru/perpanjangan, beberapa issuer/bank atau lembaga keuangan penerbit kartu kredit banyak yang membuat sistem pengamanan dan kenyamanan yang sangat bagus. Caranya, kartu diterima dalam keadaan tidak aktif, dan kartu dapat diaktifkan apabila cardholder telah menghubungi layanan nasabah 24 jam dengan verifikasi data cardholder lebih dulu apakah cocok atau tidak. Setelah cocok, baru kartu dalam keadaan aktif dan siap untuk digunakan bertransaksi kapan saja.

Mesin gesek merchant sedang mengalami gangguan.

Pernah ada suatu kejadian kartu kredit pembaca akan di-swipe oleh merchant sejumlah nilai transaksi. Namun, ternyata pada mesin tertulis saluran sedang sibuk dan silakan dicoba lagi. Sampai beberapa kali dicoba ternyata transaksi tidak di-approval. Bahkan saya coba dengan sistem debit pun gagal.

Akhirnya, saya mengganti sejumlah nilai transaksi dengan uang tunai, karena pada komputer bank penerbit dari kartu kredit saya telah terjadi transaksi sementara. Daripada saya harus membayar tagihan seperti tercantum dalam billing statement--padahal tidak pernah melakukan-- lebih baik mengganti dengan uang tunai sejumlah nilai transaksi dan minta kepada merchant agar dia membuat surat resmi yang diketahui oleh kepala toko untuk membatalkan kepada banknya/bank pemroses atas transaksi yang tidak dapat dilaksanakan dengan sempurna. Alhamdulillah, sampai sekarang tidak ada masalah apa pun.

Magnet dalam kartu kredit sudah lemah.

Karena cardholder termasuk yang menggunakan kartu secara optimal, tentunya kartu sering digunakan untuk bertransaksi sehingga tidak tertutup kemungkinan magnet yang ada dalam kartu kredit menjadi lemah. Mengalami/menghadapi kejadian ini, maka cardholder tidak perlu panik dan dapat menghubungi layanan nasabah 24 jam; meminta agar dikirimkan kartu pengganti dan kartu yang lama mohon diblokir. Setelah kartu pengganti diterima, maka kartu yang lama dapat digunting menjadi dua.

Demikian tambahan masukan ini saya sampaikan. Dengan harapan dapat memberikan manfaat kepada sesama pembaca/pemegang kartu kredit. Dan kepada penulis artikel/tips saya mohon agar selanjutnya dapat lebih banyak mencari masukan dari pemegang kartu/merchant-nya agar penulisannya lebih detail dan teliti lagi.

Bambang Eko Bawono
Kelapa Gading
Jakarta Utara



Penjelasan TV7

Sehubungan dengan adanya tawaran pemasangan iklan publikasi bersama dalam rangka "Selamat dan Sukses Atas Beroperasinya TV7", yang disebarkan oleh pihak-pihak tertentu, kepada sejumlah relasi TV7, bersama ini kami sampaikan bahwa PT Duta Visual Nusantara Tivi Tujuh, yang mengoperasikan TV7, tidak pernah memberi kuasa atau penugasan kepada pihak mana pun untuk mengoordinasikan pemasangan iklan dimaksud.

Kepada pihak-pihak yang menerima tawaran pemasangan iklan bersama yang mengatasnamakan TV7, diharap tidak melayani tawaran itu, atau mengecek langsung kepada TV7, melalui humas@tv7.co.id atau faksimile No. (021) 5708009.


Uni Zulfiani Lubis
Humas TV7



Kepada Manajemen TelkomVision

Melalui surat pembaca ini kami mohon perhatian kepada pihak manajemen TelkomVision. Sejak akhir 2001, sering sekali terjadi kerusakan sambungan kabel TV TelkomVision di daerah kami, Kompleks Taman Rempoa Indah, Rempoa.

Sudah bosan kami menelepon ke bagian Customer Service dan selalu mendapat jawaban itu-itu saja. Apabila kami minta untuk dapat bicara dengan yang berwenang selalu dijawab lagi rapat, keluar kantor, atau makan siang.

Perlu Bapak-bapak ketahui, bahwa selama ini kami selalu memenuhi pembayaran bulanan dan selalu tepat waktu, karena kami sadar akan kewajiban kami dan apabila terlambat bayar sambungan TelkomVision bisa diputus.

Untuk itu, kami mohon tanggung jawab dari Bapak-bapak atas kerusakan yang terjadi selama ini mungkin dapat diberikan dengan cara memberikan diskon atas pembayaran bulanan, sehingga beban kerusakan ini secara adil, ditanggung bersama antara pihak pelanggan dan pihak TelkomVision.

Semoga melalui surat ini kami mendapat tanggapan dari pihak manajemen, sehingga tidak terulang lagi kerusakan-kerusakan atas sambungan TelkomVision.

Anhar Sulaiman
Taman Rempoa Indah K-11A
Ciputat 15412

No comments:

Post a Comment