Cari Berita berita lama

Republika - Rakernas Pinbuk Bahas Arsitektur BMT

Rabu, 6 Desember 2006.

Rakernas Pinbuk Bahas Arsitektur BMT






Rakernas juga akan membahas strategi penanggulangan kemiskinan melalui BMT





JAKARTA -- Rapat kerja nasional (Rakernas) dan Muzakkarah Nasional Pusat Inkubasi Bisnis Usaha Kecil (Pinbuk) menurut rencana akan membahas pembuatan aristektur Baitulmal wattamwil (BMT) Indonesia. Aristektur itu akan menjadi panduan bagi pengembangan BMT hingga 2010. ''Salah satu yang dibahas adalah target-target perkembangan BMT per tahun hingga 2010. Itu masuk dalam arsitektur,'' kata Ketua Yayasan Pinbuk, Muhammad Amin Aziz, Selasa, (5/12). Pembuatan arsitektur BMT sangat penting dilakukan. Hal tersebut akan mendorong pengembangan bisnis mikro syariah BMT di tanah air agar dilakukan lebih terorganisir. ''Arsitektur penting sekali karena kita akan mengetahui pilar mana yang perlu dibangun guna mendorong perkembangan BMT di Indonesia,'' katanya. Amin juga menyebutkan, jumlah BMT diharapkan meningkat menjadi 10 ribu buah pada 2010. Hingga Juni lalu, berdasarkan data Asosiasi BMT Se-Indonesia (Absindo), jumlah BMT di Indonesia tercatat sebanyak 3.200 BMT dengan aset !
Rp 2 triliun. Tahun depan, jumlah BMT diharapkan meningkat menjadi 4 ribu buah dengan aset Rp 3 triliun. ''Akhir Desember ini, jumlah BMT diharapkan menjadi 3.400 dengan aset senilai Rp 2,2 triliun,'' katanya. Menurut Amin, Rakernas juga akan membicarakan startegi penanggulangan kemiskinan melalui BMT. Salah satunya adalah dengan memberikan penguatan modal kerja bagi para petani di daerah. Hal tersebut sehingga usaha tani mereka menjadi lebih berkembang. Amin memandang tidak perlu adanya Bank Apex yang berfungsi mengembangkan bisnis mikro syariah. Karena fungsi bank tersebut telah dilakukan oleh Induk Koperasi Syariah (Inkopsyah) Indonesia. Salah satu fungsi Inkopsyah adalah untuk memperkuat kapasitas dan jaringan bisnis BMT. ''Jadi, Apex Bank tidak perlu karena sudah ada Inkopsyah yang juga memiliki fungsi sama,'' katanya. Pinbuk sendiri terus mendorong pendirian BMT di sejumlah daerah. Salah satunya adalah provinsi Irian Jaya Barat (Irjabar). Meski provinsi dihuni mayorit!
as non Muslim, pendirian BMT mendapat sambutan hangat. Sebanya!
k sepulu
h BMT ditargetkan akan hadir dalam waktu dekat. BMT itu berlokasi di Kabupaten Pintuni, Fakfak, Manokwari, dan Raja Ampat. Saat ini, menurut Direktur Eksekutif Pinbuk, Aslichan Burhan, ada tujuh BMT yang beroperasi di Irjabar sejak 1995 lalu. Rinciannya, enam BMT beroperasi di Kota Sorong dan sisanya di Kabupaten Fakfak. Selain itu, sebanyak 300 BMT diperkirakan akan berdiri di Provinsi Sulawesi Selatan hingga akhir 2007. Ratusan BMT tersebut ditargetkan berdiri di seluruh kecamatan di Sulsel. Proyeksi ini dipicu program pencanangan pendirian BMT yang dilakukan Pemprov Sulawesi Selatan. BMT dinilai mampu mendorong pengembangan sektor mikro dan kecil. Masyarakat pada sektor tersebut tidak dapat mengakses layanan perbankan karena ketatnya peraturan yang ditetapkan perbankan. Dibuka presiden Rakernas dan Muzakkarah Nasional Pinbuk yang berlangsung tanggal 8-10 Desember mendatang tersebut dijadwalkan akan dibuka Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.''Insya Allah jika tidak ada ha!
langan kita upayakan Presiden RI, Bapak SBY membuka acara ini,''kata Ketua Pusat Inkubasi Bisnis Usaha Kecil (PINBUK) Sumatera Utara Drs Subhan Chair yang juga ketua acara Rakernas dan Muzakkarah nasional tersebut melalui siaran persnya. Menurut rencana Rakernas tersebut akan diikuti seluruh perwakilan Pinbuk dari 36 provinsi. Panitia juga telah melakukan pertemuan dengan pejabat Muspida dan Bank Indonesia setempat agar mendukung program tersebut. Rakernas ini merupakan peluang bagi lahirnya BMT-BMT baru di Sumut. "BMT-BMT dapat bernaung di PINBUK untuk melahirkan terobosan baru seperti mendirikan perumahan rakyat sesuai dengan pencanangan Menpera serta melahirkan BMT Masjid yang saat ini sudah dilakukan 3 traning kepada remaja masjid di Sumut,"kata Subhan.
(aru )

No comments:

Post a Comment