Kamis, 2 Desember 2004.
Anwar Ibrahim ke Indonesia Pekan DepanJAKARTA -- Mantan Wakil Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim akan mengunjungi Indonesia pekan depan. Menurut Ketua panitia Kunjungan Anwar, Adi Sasono, Anwar yang datang bersama keluarga pada 6 Desember mendatang akan bertemu dengan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, Wakil Presiden Jusuf Kalla, dan sejumlah tokoh masyarakat. "Kunjungan ini bukan kunjungan politik, melainkan pertemuan antarsahabat yang sudah lama tidak bertemu," kata Adi kemarin.
Adi menyatakan, kunjungan Anwar untuk memenuhi janji yang ia kemukakan ketika dibebaskan dari penjara Malaysia awal September lalu. Sebelum pergi ke Jerman untuk menjalani perawatan tulang belakangnya, Anwar menyatakan, negara pertama yang akan ia kunjungi adalah Indonesia. Figur yang dikenal sebagai sosok reformis Malaysia ini memiliki hubungan khusus dengan Indonesia. Anwar bahkan pernah aktif dalam organisasi Pelajar Islam Indonesia pada 1960-an.
Selain dijadwalkan bertemu dengan Kepala Negara, Anwar juga akan bertemu dengan Ketua DPR, MPR, dan DPD. Selanjutnya, tokoh yang dipecat Mahathir Mohamad enam tahun silam itu akan bertemu dengan mantan presiden Abdurrahman Wahid dan Megawati Sukarnoputri. Anwar juga akan melakukan perjalanan ke Bandung untuk memberikan kuliah umum di kampus Institut Teknologi Bandung, dan bertemu dengan ulama Abdullah Gymnastiar atau AA Gym.
Di Yogyakarta, Anwar akan berpidato di kampus Universitas Gadjah Mada, dan bertemu dengan Sri Sultan Hamengku Buwono X. Adi berharap kunjungan Anwar, yang mengusung tema "Melepaskan Baju Politik Anwar Ibrahim mengunjungi Indonesia", dapat memberi sumbangan pemikiran tentang konsep masyarakat madani. Kunjungan Anwar ini hampir bersamaan dengan kedatangan Wakil Perdana Menteri Malaysia Tun Abdul Rozak. evy flamboyan
Pesawat Amerika Jatuh di Afganistan
KABUL -- Militer Amerika kemarin memastikan tiga tentara dan tiga warga sipil Amerika tewas akibat pesawat yang mereka tumpangi jatuh di Pegunungan Bamiyan, Afganistan tengah, Senin (10/11) lalu. Juru bicara militer Mayor Mark McCann mengatakan, otoritas berwenang menyelidiki penyebab kecelakaan. Namun, dia memastikan pesawat yang lepas landas dari pangkalan udara Bagram itu bukan jatuh karena aksi terorisme.
Menurut McCann, kawasan Bamiyan dihuni suku minoritas Hazara, dan bukan pendukung kelompok Taliban. Kendati demikian, seorang perwira Angkatan Udara Amerika, Kolonel Pam Keeton, tidak menampik kemungkinan pesawat jatuh karena ditembak kelompok militan. Sepanjang tahun ini, Amerika telah kehilangan empat helikopter dan tiga pesawat pengintai. Satu di antaranya jatuh ditembak kelompok Taliban, yang rajin menyerang militer Amerika. afp
Mosi Tidak Percaya pada Yanukovich dari Parlemen
KYIV -- Parlemen Ukraina memutuskan mosi tidak percaya kepada Perdana Menteri Viktor Yanukovich, yang sedang bertarung dengan pemimpin oposisi Viktor Yushchenko dalam pemilihan umum presiden. Sebanyak 229 dari 450 parlemen menyetujui mosi, yang juga mengamanatkan pembentukan pemerintahan rakyat untuk menggantikan kepemimpinan Yanukovich. Mosi itu akan berlaku efektif setelah ditandatangani Presiden Leonid Kuchma.
Keluarnya mosi itu dipicu hasil pemilihan resmi yang menetapkan Yanukovich--yang didukung Rusia--sebagai pemenang ditolak rivalnya, Yushchenko--yang didukung Barat. Massa pendukung Yushchenko melakukan aksi protes menolak hasil pemilihan yang dianggap sarat kecurangan. Masalah ini juga masih dibahas Mahkamah Agung Ukraina. Tim penengah dari Uni Eropa dan Rusia yang mengadakan pertemuan di Kyiv berharap kelompok yang bertikai bisa bernegosiasi. afp
Semua Pekerja Tambang Cina yang Terjebak Tewas
BEIJING -- Sebanyak 166 pekerja tambang Shaanxi, Cina, yang terjebak di bawah tanah akibat ledakan gas, dipastikan tewas kemarin. Peristiwa ini merupakan bencana terburuk di Cina dalam 10 tahun terakhir. Pejabat Partai Komunis lokal yang memberi keterangan pers tidak mengatakan, apakah tim penyelamat berhasil mengeluarkan tubuh korban, yang terkurung sejak awal pekan ini. Ketika ledakan terjadi, 127 dari 300 pekerja berhasil menyelamatkan diri, dan 45 di antaranya mengalami cedera.
Ledakan itu terjadi beberapa hari setelah pemerintah lokal mengeluarkan perintah untuk memperketat inspeksi pengamanan kerja di lokasi pertambangan. Pengumuman duka itu memancing kemarahan keluarga korban. Mereka mendatangi kantor pemerintah daerah untuk menuntut tanggung jawab. Karena tidak mendapat jawaban yang memuaskan, massa melempari kantor pemerintah. Kecelakaan pertambangan sering terjadi di Cina. Setiap tahun, 7.000 pekerja tewas di lubang tambang. afp/bbc
No comments:
Post a Comment