Cari Berita berita lama

KoranTempo - Trauma di Star Deli

Minggu, 31 Oktober 2004.
Trauma di Star DeliSebuah karangan bunga besar berukuran 1 X 1,5 meter terletak di depan restoran dan bar Star Deli, Jalan Kemang Selatan nomor 5, Jakarta Selatan. Karangan bunga itu hanya berisi satu kalimat: 'We Love Star Deli'. Tidak ada nama pengirim. Karangan bunga itu dikirim sehari setelah kejadian pengrusakan oleh kelompok Front Pembela Islam (FPI) Jumat (22/10) lalu.

Karangan bunga itu, menurut Willy, manager Star Deli, datang dari para pengunjung setianya. Dan sebagaian besar tamu mereka adalah orang asing yang tinggal di Jakarta. "Mereka sudah menganggap ini sebagai rumah sendiri," kata Willy. Itu hanya salah satu karangan bunga yang dikirim ke sana sebagai rasa simpati. Selain itu, ada pula telepon. Semuanya menunjukkan rasa meliki tamu Star Deli.

Kondisi Star Deli sendiri kini telah kembali rapi, tidak seperti sehabis penyerangan itu, yang hancur-hancuran. Kini, laca-kaca yang menjadi dinding depan restoran dan bar itu sudah terpasang rapi. Tidak ada lagi kaca yang pecah akibat pengrusakan. Bagian dalamnya juga sudah direnovasi. Satu-satunya yang belum diganti adalah pintu masuk menuju bar yang juga di rusak massa.

Namun Willy mengaku belum tahu berapa kerugian yang diderita akibat pengrusakan itu. Ia juga belum menjumlahkan pengeluaran yang dikeluarkan untuk perbaikan tempat usaha itu. "Tapi bonnya sudah dikumpulin," katanya. Satu-satunya yang belum diganti adalah pintu masuk ke dalam bar. "Dulu harganya Rp 4 juta, sekarang tidak tahu berapa," tambahnya.

Star Deli terdiri dari dua ruangan. Ruangan sebelah kanan berukuran 8 X 12 meter adalah bar. Ruangan inilah yang dirusak massa. Sementara ruangan sebelah kiri adalah restoran yang luput dari aksi pengrusakan. Kini restoran ini sudah kembali dibuka seperti semula. Tapi sepi. "Jam 9 (malam) sudah kosong," keluh Willy. Omset yang diterimanya pun jauh menurun.

Bar sendiri hingga kini belum dibuka. Willy mengaku masih trauma terhadap serangan malam itu. "Pelanggan juga trauma," kata Willy. Bar itu baru dibuka kembali setelah Hari Raya Idul Fitri. tito sianipar

No comments:

Post a Comment